Karawang, Gatra.com - Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) berhasil mempercepat rencana tajak pengeboran Relief Well YYA-1RW. Ini merupakan upaya menghentikan gelembung gas setelah selama satu minggu melakukan survei untuk menentukan titik sumur dan penempatan rig.
Pengeboran sumur telah dimulai pukul 14.00 WIB pada Kamis (1/8), atau 2 hari lebih cepat dari jadwal semula. Sampai pukul 06.00 WIB pagi tadi, Sabtu (3/8), pengeboran sudah mencapai kedalaman 136 meter dan terus dilanjutkan sampai target kedalaman 2765 meter. Semua demi mengatasi tumpahan minyak (oil spill) di kawasan itu.
Baca Juga: Volume Tumpahan Minyak Pertamina Tinggal 10 Persen Lagi
Rig Jack Up Soehanah sudah berada di sekitar lokasi relief well YYA-1RW pada 27 Juli 2019. Kegiatan mobilisasi rig ini dilakukan bersamaan dengan dilakukannya survei geohazard dan geotechnical, sehingga tidak ada waktu tunggu.
“Proses pre load bisa langsung dilakukan begitu Marine Survey Waranty diperoleh. Sementara itu beberapa pekerjaan persiapan bisa dilakukan secara simultan sehingga dapat mempercepat waktu tajak dua hari dari rencana awal,” ujar VP Relations PHE, Ifki Sukarya dalam keterangan yang diterima Gatra.com, Sabtu (3/8).
PHE ONWJ menggandeng perusahaan berpengalaman di bidang well control yang telah terbukti sukses menangani hal yang sama, antara lain peristiwa di Teluk Meksiko. Walau permasalahan yang saat ini terjadi di PHE ONWJ dalam skala yang jauh lebih kecil. Selain itu PHE ONWJ juga menggandeng perusahaan lain yang berpengalaman untuk membantu memberikan pandangan dan kajian bersama terkait optimisasi penanganan situasi seperti ini.
Baca Juga: Pemprov DKI - Pertamina Bahas Tumpahan Minyak Karawang
“Selama proses pengeboran relief well YYA-1RW berlangsung, PHE ONWJ terus memastikan keselamatan tim dan masyarakat. Kami juga menyelesaikan permasalahan lingkungan di sekitar lokasi,” imbuhnya.
Pihak PHE ONWJ berupaya pula menahan tumpahan minyak tidak melebar ke perairan yang lebih luas dengan melakukan strategi proteksi berlapis di sekitar anjungan dan mengejar, melokalisir, serta menyedot ceceran minyak yang melewati batas sabuk oil boom di sekitar anjungan.