Mataram, Gatra.com-Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan, renovasi bangunan sekolah dan masjid pascagempa NTB 2018 segera dilakukan. Ini untuk masa depan pendidikan generasi mendatang.
“Karena itu kita harus secepatnya melakukan rehabilitasi. Sekolah merupakan masa depan. Kalau tidak cepat diperbaiki maka kita menunda masa depan generasi muda kita," terang Wapres JK pada peresmian masjid dan sekolah ramah gempa bantuan Palang Merah Indonesia (PMI) di Mataram, Sabtu (3/8).
Wapres mengucapkan berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pembangunan. Mulai dari masyarakat, TNI, dan Kementerian PUPR. Tanpa keterlibatan semua pihak, pembangunan tidak dapat diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.
JK menambahkan, penangangan pertama yang dilakukan PMI yakni tanggap darurat. Berikutnya rehabilitasi pada pendidikan, rumah sakit, dan rumah ibadah. Tentunya agar membantu pemerintah dalam perbaikan hunian.
"Kita tentu tak berharap adanya bencana. Namun sewaktu-waktu bencana itu tiba. Namun ketika bencana datang tiba-tiba, pemerintah, PMI, dan seluruh elemen masyatrakat yang peduli akan bencana tetaplah siap untuk membantu,” ujar JK.
Sebagaimana diketahui, pembangunan lima sekolah ramah gempa dan tiga masjid ini ditandai dengan penandatangan delapan prasasti oleh Wapres Jusuf Kalla.
Bantuan masjid dan sekolah ramah gempa tersebut ada di Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, dan Lombok Timur. Ini merupakan wilayah terdampak gempa bumi yang melanda NTB pada 2018.
Adapun bangunan yang diresmikan itu, di antaranya SDN 2 Gumantar, SDN 1 Dangiang, Lombok Utara, Madrasah Tsnawiyah (MTS) Nahdatul Wathan Pangsor Gunung, SDI Obel-Obel Lombok Timur, SDI Asyababiyah Lombok Barat.
Selanjutnya, Masjid Nurul Muttakin Lombok Utara, Masjid Nurul Andhor Tibuhatapan Lombok Timur, Masjid Nurul Iman di Lombok Tengah. Yang masuk dalam tahap pembangunan Masjid Quba Lombok Barat, Masjid Al-Muhajirin, dan Masjid Al-Muttakin di Lombok Utara.
Selaku Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Wapres menyaksikan penyerahan bantuan satu unit kendaraan tangki air dan dua kendaraan ambulans dari Taiwan Evonomic Trade Office (Teto) dan satu unit kendaraan ambulans dari PT Samsung Elektonik Indonesia ke Ketua PMI NTB H Ridwan Hidayat.
Dari PMI menyebutkan, hingga 2 Agustus 2019, bantuan PMI untuk masyarakat terdmpak gempa bumi selama masa rehabilitasi dan pemulihan di NTB berupa distribusi 25.555.500 liter air bersih kepada 193.056 penerima manfaat, membangun pipanisasi sepanjang 46.907 meter, membangun 2 sekolah darurat, 22 tempat ibadah darurat, pelayanan keaehatan kepada sekitar 13.426 penerima manfaat, promosi kebersihan menjangkau 23.762 penerima manfaat, dan dukungan psikososial kepada 20.355 penerima manfaat.
: