Jakarta, Gatra.com - Dunia kedokteran menemukan bahwa kasus anemia terbanyak terjadi pada wanita dan anak-anak. Anemia pada anak usia prasekolah bahkan telah menimpa hampir 600 juta anak
"Kasus anemia pada anak ini disebabkan oleh kekurangan zat besi. Jika hal tersebut berlangsung lama dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak," jelas dr. Murti Andriastuti SP.A(K) di Jakarta, Sabtu (2/8).
Menurutnya, penyakit Anemia Defisiensi Besi (ADB) sangat umum terjadi pada anak-anak. Apabila hal itu tidak ditangani secara dini maka bisa mengakibatkan beberapa gangguan kesehatan.
Baca Juga: Ini Penyebab Remaja Putri Harus Waspada Anemia
“Komplikasi jangka panjang ADB dapat meliputi gangguan sistem kardiovaskular, sistem imun, gangguan perkembangan, psikomotor, serta kognitif. Beberapa gangguan sudah seharusnya ditangani secara dini,” tambahnya.
Anemia tidak hanya berdampak pada kesehatan anak, tapi juga tumbuh kembangnya dalam jangka panjang. Oleh sebab itu penting untuk melakukan tindak pencegahan sedini mungkin.
Kita juga harus mengenali gejalanya seperti apa. Kulit anak terlihat pucat atau keabu-abuan, terutama di bagian kelopak mata dan di bawah kuku. Kemudian ada juga kondisi anak yang terlihat lesu.