Banjarnegara, Gatra.com – Banjarnegara adalah wilayah pertanian dan peternakan penting di Jawa Tengah. Beragam komoditas hortikultura dan hasil peternakan dihasilkan dari kabupaten lereng Pegunungan Dieng ini. Menjelang Iduladha, Banjarnegara juga menjadi salah satu sentra penghasil hewan kurban.
Ribuan ekor kambing dan sapi diperjualbelikan di pasar-pasar hewan di Banjarnegara. Para pedagang luar daerah pun berburu hewan kurban di wilayah ini. Kondisi ini memicu melonjaknya omzet harian pasar-pasar hewan di Banjarnegara. Tetapi, di sisi lain, pasar yang begitu padat juga menyebabkan terjadinya pasar tumpah dan meluber hingga jalanan.
itulah kondisi yang ditemukan oleh Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, saat meninjau sejumlah pasar hewan di Banjarnegara. Salah satunya di Pasar Petambakan. Menjelang Idul Adha, Budhi secara khusus menilik kondisi pasar hewan, mulai Senin (29/8) lalu.
Dalam kesempatan itu, ia memperhatikan area parkir, tempat penambatan hewan, dan unit pengelolaan limbah. Kios dan toilet juga tak luput dari pengamatannya. Budhi kemudian menginventarisir kekurangan yang ditemui, antara lain lahan parkir yang kurang luas.
"Di hari pasaran seperti ini parkir penuh sampai antre ke jalan. Banyaknya mobil pengangkut hewan jangan sampai mengganggu lalu lintas di jalan raya. Coba di hari-hari pasaran disiagakan tambahan petugas," katanya, dalam keterangan tertulisnya kepada Gatra.com, Sabtu (3/8).
Di area pasar, bupati juga mengeluhkan sempitnya lahan. "Setelah saya masuk langsung, ini agaknya butuh perluasan. Banyaknya hewan sapi yang besar-besar, pedagang, belantik yang lalu lalang membuat suasana jual beli kurang nyaman," ucapnya.
Ia kemudian melongok lahan di sebelah selatan pasar yang saat ini ditanami albasia. Lahan ini rencananya akan digunakan untuk perluasan pasar hewan Petambakan.
"Akan kita lakukan kajian untuk perluasan, sampai situ," katanya seraya menunjuk lahan itu.
Tentang unit pengelolaan limbah, ia juga menyayangkan lokasi tersebut kurang dimanfaatkan. Limbah harus dikeruk dan segera dimanfaatkan. Sebab, pengelolaan limbah penting untuk kesehatan lingkungan.
"Saya ingin melakukan penataan atau perluasan kawasan ini karena penting sebagai simpul ekonomi rakyat tapi nanti tergantung hasil kajian kami," ujarnya.
Bahkan, Budhi berhasrat menggelar kontes hewan ternak di Pasar Petambakan jika pasar ini telah direvitalisasi. Skalanya, bisa regional atau nasional. Sebelumnya, kontes hewan sempat digelar, namun berhenti.
“Kontes kambing yang diselenggarakan rutin dulu sudah bagus. Itu salah satu bukti peran serta masyarakat bersama pemerintah memikul tanggung jawab mewujudkan upaya peningkatan populasi dan produksi ternak. Kita ingin event yang lebih besar kalau tempatnya sudah bagus,” katanya.
Seorang petugas di pasar hewan Petambakan, Edi Sunarna mengatakan lpasar hewan ini dibangun tahun 2011. Luasnya 1,5 hektare dengan daya tampung hewan mencapai 500 ekor sapi.
"Pada hari pasaran seperti ini mampu menampung 700 ekor sapi, tentunya dengan kondisi keluar dan masuk. Yang ramai di hari pasaran seperti Senin, Selasa dan Jumat," kata Edi.