Jakarta, Gatra.com - Kemajuan pendidikan tinggi di Malaysia memperlihatkan perkembangan yang pesat di kawasan Asia Tenggara bahkan juga dunia. Malaysia kini menjelma barometer pendidikan di Asia Tenggara dengan kampus world class yang dimilikinya.
Ketua Dewan Pembina Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Marzuki Alie memuji pesatnya perkembangan negeri jiran dalam mengembangkan institusi pendidikan. Ia merasa khawatir Indonesia akan tertinggal dengan Malaysia dalam bidang pendidikan.
"Saya terus terang prihatin ya, tahun 60-70an itu Malaysia mengundang para guru dan dosen dari Indonesia. Tetapi sekarang ada ribuan orang Indonesia yang kuliah di Malaysia," katanya ketika ditemui Gatra.com di acara gathering alumni Universitas Utara Malaysia (UMM) di Kedubes Malaysia, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8).
Marzuki mengatakan di level Asia saja Indonesia saat ini jauh tertinggal. Malaysia dapat menempatkan 5 perguruan tinggi negerinya dan 1 swasta dalam 100 besar perguruan tinggi terbaik se-Asia. Sementara Indonesia hanya mampu menempatkan tiga perguruan tinggi saja.
"Dan ini tentunya sangat memprihatinkan kita. Sebagai negara besar, dimana Indonesia memiliki universitas lebih banyak, apalagi swasta mencapai 4.500, tetapi kita tidak mampu mengangkat diri kita sebagai bangsa yang peduli terhadap pendidikan," ucap mantan Ketua DPR RI tersebut.
Marzuki berharap ke depannya perguruan-perguruan tinggi di Indonesia mendapat peringkat terbaik ASEAN. Ia menyadari indeks pendidikan di Singapura lebih tinggi, tetapi setidaknya pendidikan di Indonesia bisa melebihi negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina.