Jakarta, Gatra.com - Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) mendeklarasikan gerakan mendukung pengendalian konsumsi rokok. Menurut organisasi perempuan NU ini, gerakan tersebut guna melindungi keluarga dari bahaya rokok.
Ketua Umum Fatayat NU, Anggia Ermarini, mengatakan, dengan gerakan ini Fatayat ingin berkontribusi di bidang kesehatan. Melalui kader Fatayat, pesan bahaya perilaku merokok bisa disampaikan lebih luas.
Baca juga: BPOM Pastikan Pemerintah Sudah Batasi Iklan Rokok
"Saya berharap, kader dan pengurus Fatayat dapat menularkan semangat melindungi keluarga dari bahaya rokok. Sudah saatnya melindungi keluarga dari dampak perilaku merokok, sehingga generasi emas Indonesia dapat dicapai tahun 2045," katanya di Jakarta, Sabtu (3/8).
Menurut Anggia, perempuan atau ibu, berperan dalam melindungi generasi muda dari bahaya rokok. Untuk itu, ia berpesan kepada seluruh kadernya agar terus mengampanyekan bahaya rokok, terutama di lingkup keluarga.
"Para ibu harus berani bersuara agar mereka serta anak-anak mereka tidak lagi menjadi perokok pasif. Sosok ibu berperan penting dalam memecahkan masalah ini, termasuk ibu-ibu dari kader Fatayat NU," katanya.
Baca juga: Setelah Harga Rokok Rp 50.000, Kini Giliran RUU Pertembakauan Mulai Dilirik
Ia menambahkan, selain kesehatan, perilaku merokok juga berdampak kepada aspek perekonomian. Menurutnya, uang yang digunakan untuk membeli rokok, seharusnya bisa dialokasikan untuk kebutuhan investasi.
"Dari perspektif kesehatan hampir tidak ada dampak positif rokok. Kemudian dari sisi ekonomi, pengeluaran keluarga cukup besar untuk rokok. Seharusnya bisa untuk investasi pendidikan anak atau kesehatan," ujarnya.