Home Ekonomi Kemudahan Perizinan Dongkrak Peningkatan Ekspor Pertanian

Kemudahan Perizinan Dongkrak Peningkatan Ekspor Pertanian

Jakarta, Gatra.com - Anggota DPD-RI asal Sumatera Utara (Sumut), Parlindungan Purba, menilai meningkatnya ekspor pertanian Indonesia ke berbagai negara dalam 4,5 tahun terakhir tak lepas dari berbagai terobosan Mentan Andi Amran Sulaiman, termasuk soal perizinan.

Parlindungan dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/8), menyampaikan, saat ini Kementerian Petanian (Kementan) telah banyak gerakan ekspor dari sektor pertanian, tidak hanya komoditas perkebunan yang sebelumnya mendominiasi namun komoditas hortikultura, peternakan, dan juga pangan sudah mampu untuk melakukan ekspor.

"Progam Pak Menteri Amran ini harus kita dukung terus terutama untuk ekspor yang sangat gencar sekali, agar ke depannya terus meningkat dan bertambah jenis komoditas yang diekspor. Jadi semua komponen harus mendukung program pertanian era saat ini yang bagus," kata Parlindungan.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Peternak Domba Ekspor Jember, Agus Sholehul Huda, mengatakan, investasi dan perizinan saat ini dirasakan sangat mudah sehingga mendorong dan memudahkan pelaku bisnis melakukan ekspor.

"Saya sebagai pelaku sekaligus supporting untuk pelaku eksportir pada komoditas domba sangat merasakan perubahan yang menguntungkan bagi kami sebagai eksportir," ujarnya.

Untuk perizinan, lanjut Agus, perizinan saat ini sangat mudah mulai dari dinas sampai pusat. "Terima kasih Pak Menteri Pertanian atas kemudahan-kemudahan saat ini," ujarnya.

Agus juga menyampaikan bahwa sejak ekspor domba ke Malaysia tahun 2018, menjadi pendorong untuk peternak-peternak domba di Jember merasakan iklim yang sangat bergairah dalam investasi dan kemudahan perizinan.

"Ke depan kami dapat ekspor domba kembali, karena saat ini kami sedang mempersiapkan dari hulu ke hilir agar dapat secara berkesinambungan dalam melakukan ekspor Domba," katanya.

"Insyaallah setelah Iduladha ini, kami sedang siapkan untuk ekspor kembali. Saat ini bakalan-bakalan sedang kami siapkan. Ya kalau pun meleset awal tahun 2020 kami sudah ekspor lagi," kata Agus.

Untuk mendorong ekspor, salah satunya Kementan mengeluarkan kebijakan mempermudah perizinan eskpor dengan waktu pengurusan singkat, yakni sekitar 3 jam.

"Padahal sebelumnya membutuhkan waktu yang cukup lama yakni 312 jam," kata Kuntoro Boga Andri, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian.

Menurut Kuntoro, salah satu implementasi kebijakan tersebut, yakni menerapkan sistem layanan karantina jemput bola (inline inspection) yang akan turut mendukung pembangunan kawasan pertanian berbasis keunggulan komparatif dan kompetitif.

"Sistem ini juga langsung mengatur registrasi kebun, sertifkasi packaging house, dan pembinaan mutu antara eksportir, petani, dan Atase Pertanian sebagai market intelegent," ujarnya.

Pada kurun waktu yang sama, peningkatan ekspor diperkirakan mencapai 9 sampai 10 juta ton. Jika pada 2013 ekspor hanya mencapai 33 juta ton, maka pada 2018 ekspor pertanian mencapai 42 juta ton. Pertumbuhan ekonomi pertanian baru-baru ini mencapai 3,7%.

Menurut Kuntoro, angka tersebut melampaui target yang ditetapkan pemerintah 3,5%. Dari sisi inflasi pangan periode 2014-2017, inflasi pangan turun signifikan sebesar 88,1%, dari 10,57% menjadi 1,26%.

"Capaian ini merupakan hasil kerja keras Kementan bersama semua pihak. Ke depan, program terobosan pertanian hingga saat ini tentu harus diteruskan agar peningkatan nilai ekspor semakin meningkat dan diikuti dengan meningkatnya kesejahteraan petani," tandas Kuntoro.

Kementan akan memperluas pasar ekspor produk pertanian Indonesia sebagai upaya mendongkrak nilai ekspor guna berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional benar-benar menuai hasil yang nyata. Terbukti, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), 24 Juni 2019, nilai ekspor pertanian naik 25,19% dibandingkan tahun lalu (year on year) atau senilai US$0,32 miliar.

Kenaikan nilai ekspor pertanian berdasarkan data BPS menjadi salah satu variabel penting yang menyebabkan kenaikan ekspor nasional Mei 2019 sebesar US$14,74 miliar, naik 12,42% secara bulanan (Month on Month). Alhasil, neraca perdagangan nasional pun surplus sebesar US$ 207,6 juta.

155