Denpasar, Gatra.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Bali menilai bahwa potensi politik uang alias money politic akan selalu ada. Tidak menutup kemungkinan pula bisa saja terjadi dalam Pilkada serentak 2020. Meski demikian, Bawaslu bertekad untuk mencegah laku lancung tersebut.
"Tetap tugas kami melakukan pencegahan. Potensi tentunya selalu ada, makanya kami sebagai penyelengara harus tetap berpikir negatif juga. Jika kami hanya berpikir positif saja tentu akan membuat kami tidak waspada. Jangan sampai potensi yang ada tersebut benar-benar terjadi nantinya," papar Koordinator Divisi Penindakan Bawaslu Provinsi Bali, I Wayan Wirka di Denpasar, Bali, Kamis (1/8).
Salah satu strategi pencegahan yang dilakukan adalah memperbanyak anggaran sosialisasi.
"Jadi upaya-upaya pencegahan yang kami perbanyak. Dengan harapan money politic dapat dipahami oleh masyarakat. Dilihat dari UU, memang hal tersebut tidak diperbolehkan," ujarnya.
Hampir semua daerah di Bali memiliki potensi terjadi money politic. Akan tetapi, dari sekian daerah tersebut kemungkinan terjadi potensi politik uang paling banyak yakni di Jembrana dan Kabupaten Badung.