Jakarta,Gatra.com - Pengamat Politik Rocky Gerung mendorong Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai partai dengan semangat reformasi untuk terus menjadi oposisi, terlebih terhadap Pemerintahan Jokowi.
"PAN itu adalah, bukan sekadar ujung tombak, tapi pangkal dan ujung dari oposisi. Kan dari awal pembuluh darah PAN itu adalah untuk mengalirkan oposisi," tegas Rocky Gerung dalam Focus Grup Discussion Instruktur Nasional PAN di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Jumat (2/7).
Rocky menceritakan tentang spirit berdirinya PAN dimana asal muasal kata Amanat kerap digunakan jelang reformasi. Spirit amanat tersebut menurut Rocky merupakan jati diri oposisi PAN terhadap orde baru.
"Reformasi itu adalah pekerjaan intelektual. Saya masih ingat, ketika saya masih di tempatnya Toeti Heraty, kita rapat majelis amanat rakyat. Awal dipakai istilah amanat, amanat rakyat terus pindah lagi. Jadi ada evolusi di dalam partai ini, yang intinya adalah oposisi. Jadi melekat dalam alam pikiran aktivis PAN bahwa partai ini diucapkan dengan dalil oposisi, Itu dasarnya," tutur Rocky.
Dalam sepekan belakangan, Rocky menyebut berbagai pihak sibuk untuk menerangkan mempertanyakan tentang oposisi. Padahal menurutnya, oposisi adalah hal yang normal dalam demokrasi.
"Jadi seolah-olah orang takut untuk beroposisi, karena dianggap sebagai pecundang, dianggap sebagai orang kalah yang nyari gara-gara," kata Rocky.
Menurutnya, ada penggiringan untuk merendahkan martabat oposisi dan harus sepenuhnya mendukung jalannya pemerintahan.
"Kita mesti ingatkan bahwa ketika kita memilih demokrasi maka saat kekuasaan dimulai saat itu juga oposisi bekerja, itu hal yang biasa. Nah sekarang ada semacam kepanikan kalau kekuasaan itu tidak didukung sepenuhnya akan berbahaya," ujar Rocky.