Semarang, Gatra.com - Rusia akan mengimpor sejumlah produk dari Jawa Tengah (Jateng) antara lain, kapsul jamu, mebel, gula merah organik, dan kerajinan bambu. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyatakan bahwa pengusaha Rusia telah menandatangi perjanjian kerja sama untuk mengimpor produk-produk tersebut.
“Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) kerja sama antara pengusaha Rusia dengan pengusaha Jateng dilakukan pada Indonesia-Rusia Business Forum di Ritz Carlton Hotel Moscow, Kamis (1/8),” kata Ganjar yang memimpin delegasi Jateng di Rusia, dalam rilis Jumat (2/8).
Forum bisnis ini merupakan rangkaian “Festival Indonesia Moscow” yang diselenggarakan setiap tahun. Pameran produk dan kebudayan ini menyedot 1.000 pengunjung dan pengusaha Rusia.
Menurut Ganjar, pengusaha Rusia sepakat akan mengimpor produk kapsul jamu senilai US$ 5 juta, produk karagenan dan jelly senilai US$55 ribu, produk mebel senilai US$ 1 juta, gula merah organik senilai US$ 100 ribu, dan produk kerajinan bambu senilai US$ 6 ribu.
Selain itu, lanjut ia, beberapa investor bidang industri dan infrastruktur antara lain PT Asia Starch International dan PT Dredolf Indonesia berniat melakukan investasi industri starch terintegrasi di Jateng senilai 1 milyar euro. “Perusahaan Evrascon juga berminat menjajaki investasi infrastruktur di Jateng seperti jalan, bandara, dan pelabuhan,” ujarnya.
Menurut Ganjar, nilai ekspor Jateng ke Rusia cenderung meningkat. Pada tahun 2017 senilai US$ 23 juta naik menjadi US$30 juta pada 2018.
Komoditas yang paling banyak diminati Rusia selama ini yakni pakaian jadi bukan rajutan, alas kaki, kayu dan barang dari kayu, barang rajutan, dan perabot penerangan.
“Kami berharap festival yang berlangsung hingga 4 Agustus mendatang semakin banyak produk Jateng yang bisa dijual di Rusia. Ada banyak produk yang berkualitas dan menarik seperti kacang, kopi, furnitur, biskuit, makanan ringan, batik lurik dan lainnya,” ujar Ganjar