Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah Grand Prix Formula E musim 2020. Tapi FIA belum memberikan keputusan.
-------------
Ada cepat jet darat betenaga listrik, atau disebut Formula E, bakal berlangsung di Jakarta tahun depan. Kabar gembira bagi penyuka olahraga otomotif ini diembuskan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. “Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di pertengahan tahun 2020. Selepas World Cities Summit di Medelin, langsung terbang ke New York untuk tuntaskan negosiasi dengan lembaga pengelola Formula E,” tulis Anies di akun instagramnya, Instagram-nya, @aniesbaswedan, pada Minggu, 14 Juli lalu.
Ciutan Anies ini tentu membetot perhatian banyak pihak, terutama berkaitan dengan kepastian jadwal dan penetatapan lintasan balap. Sayangnya, Anies belum secara rinci mengungkapkan rencana balapan mobil bertenaga listrik masimal 250 kilowatt (kW) ini. Ia beralasan, penyelenggara masih merahasiakan detailnya. Jadwal balapan yang sebelumnya disebut pertengahan 2020 pun sudah tak lagi diucapkan sang Gubernur.
Anies mengatakan, yang jelas Pemprov DKI dan tim penyelenggara sudah membicarakan detail penyelenggaraan bahkan sampai rute yang akan dilalui. Meski demikian, ia tak gamblang mengatakan kapan mobil listrik dengan kecepatan 280 kilometer per jam itu akan adu kencang di jalanan Ibu Kota. “Ada, tapi tidak untuk diumumkan. Jadi kalau dibilang enggak ada, ya ada. Kami bicarakan detail, tapi kami menghormati dari pihak mereka,” katanya.
Meski demikian, Anies juga menyatakan tim penyelenggara sudah melakukan studi awal di Ibu Kota tentang balap yang digelar di empat benua itu. “Mereka sudah melakukan preliminary study (studi pendahuluan), tapi ini semua statusnya masih confidential sampai fixed semuanya,” ia menambahkan.
Informasi yang diperoleh GATRA, silang Monas bakal menjadi titik start dan finis balapan yang diikuti 22 peserta dari 11 tim itu. Ada dua sirkuit jalan raya yang akan dipertimbangkan FIA untuk menjadi lintasan balap. Pertama, rute silang Monas tenggara-MI Ridwan Rais-Tugu Tani - MI Ridwan Rais-Merdeka Selatan-Wisma Antara-Kedubes AS- silang Monas tenggara. Kedua, rute silang Monas selatan-belakang Gambir-Ridwan Rais-Merdeka Selatan-bundaran Patung Kuda-silang Monas selatan. Kedua lintasan “sirkuit” tersebut kabarnya sedang dikaji oleh FIA.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan bahwa Pemprov DKI telah menyodorkan lima sirkuit ke FIA dan telah di survei. “Sudah disurvei terkait lintasan yang nantinya akan digunakan. Sementara kami usulkan ada, kemarin itu penyelenggara ada dua alternatif yang diambil,” kata Syafrin kepada GATRA.
Namun hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan kabar lagi tentang kepastian lintasan mana yang dipilih. “Belum ada info lagi,” ucapnya.
Sementara itu, dikutip dari laman MotorSport, Federasi Otomotif Internasional (FIA) sebagai penyelenggara Formula E masih belum memutuskan untuk memilih Jakarta sebagai salah satu tuan rumah balap mobil Formula E. FIA menegaskan masih mempertimbangkan Jakarta sebagai salah satu penyelenggara.
Ervan Bayu Setianto