Home Ekonomi Eskalasi Trade War Sulit Diprediksi, Indonesia Terdampak

Eskalasi Trade War Sulit Diprediksi, Indonesia Terdampak

 

Jakarta, Gatra.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu ketegangan dagang dengan Cina. Pada Kamis (1/8) waktu setempat, Trump mengumumkan pemberlakuan tarif baru terhadap impor Cina senilai US$300 miliar. Secara efektif, kebijakan ini akan membebani setiap produk yang dibeli orang AS dari Cina.

Menanggapi ekskalasi perang dagang tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, secara otomatis ketidakpastian ekonomi global akan meningkat akibat kebijakan AS ini. Meski begitu, ia menambahkan, ekskalasi yang terus meningkat antara AS dan Cina sudah masuk dalam kalkulasi ekonomi Indonesia. Dalam perkiraannya, akibat perang dagang ini perekonomian dunia akan terdepresiasi sebesar 0,5%.

"Jadi nanti nanti [setiap] negara akan mengalami adjustment, karena tantangan untuk external balance setiap negara akan berubah dari sisi ekspor dan impor," kata Menkeu kepada wartawan, di Menara Kadin, Jumat (2/8).

Selain itu, lanjut Menkeu, Indonesia juga terkena dampak dari perang dagang AS dan China. Hal ini tercermin dari kinerja ekspor yang terus menurun secara gradual. Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, Indonesia fokus memperbaiki perekonomian domestik. Tujuannya, agar faktor domestik dapat mengompensasi faktor eksternal yang sulit diterka.

"Karena ini, pada pertemuan G20 kemarin kita berharap ada kesepakatan. Namun, tanda-tanda juga kurang menggembirakan sekarang. Namun kita juga harus waspada terhadap perang dagang ini, yang ekskalasinya sudah disampaikan pada satu tahun terakhir ini," katanya.

 

140