Jakarta, Gatra.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir berujar, wacana dosen asing bukanlah sesuatu yang aneh dan baru di dunia. Menurutnya, apabila kualitas pendidikan di Indonesia ingin maju, maka harus membuka diri pada wacana pendatangan dosen dan rektor asing. Agar tercipta kompetisi skala internasional.
"Perlu kami sampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa rektor dan dosen asing itu di semua negara merupakan hal biasa. Bukan hal yang aneh. Ini juga dalam rangka meningkatkan kualitas SDM [Sumber Daya Manusia]. Kita harus lakukan supaya ada kompetisi, ada daya saing. kalau kita tidak pernah mau mengkompetisikan diri, mana mungkin perguruan tinggi kita jadi kelas dunia," ujar Nasir saat ditemui di Kantor Kemenristekdikti, Jumat (2/8).
Untuk itu, Nasir mengajak masyarakat Indonesia untuk menyambut positif wacana pendatangan dosen dan rektor asing tersebut. Nasir percaya, dosen dan rektor asing dapat meningkatkan daya saing SDM dalam negeri di Indonesia.
"Kita harus bersikap positif dalam rangka meningkatkan daya saing SDM kita. Kami nanti akan lakukan global bidding, Karena kita punya keinginan mempunyai rating di perguruan tinggi kelas dunia. Berarti kita harus melihat dunia atau di negara lain," Kata Nasir.
Ke depannya, Menristekdikti menginginkan, dosen dan rektor asing bisa menjadi stimulus bagi perguruan tinggi. Terutama agar bisa menaikan peringkat universitas dalam negeri di peringkat dunia. Menurutnya, rencana ini baru akan terealisasi dan diumumkan pada 2020 mendatang. Dirinya menargetkan sekitar 2 atau 3 rektor akan ditempatkan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam 4 sampai 5 tahun ke depan.