Jakarta, Gatra.com- Tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu dinaikkan dari Level 1 (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung sejak 2 Agustus 2019 pukul 08.00 WIB. Evaluasi tetap dilakukan untuk mengantisipasi tingkat aktivitas dan potensi ancaman erupsi.
Berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, sampai saat ini kerap terjadi hujan abu beserta sebaran gas vulkanik. Masih berfluktuasi di sekitar Kawah Ratu.
Apabila kecenderungan konsentrasi gas vulkanik tinggi, maka dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan. Erupsi freatik dan hujan abu di sekitar kawah, berpotensi terjadi tanpa ada gejala vulkanik yang jelas.
Menurut rilis yang diterima Gatra.com dari Kementerian ESDM, secara seismik, aktivitas Gunung Tangkuban Perahu masih didominasi gempa. Mencerminkan gempa hembusan yang berada di kedalaman dangkal.
Setelah erupsi terjadi, rekaman seismik sebagian besar menunjukkan gempa hembusan dan tremor secara terus menerus. Amplitudo maksimum 0,5 hingga 31 mm. Terekamnya Tremor ini berkaitan dengan pelepasan tekanan berupa hembusan yang terjadi sampai saat ini diikuti oleh rangkain erupsi tanggal 1 dan 2 Agustus 2019.