Bandung, Gatra.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil meminta pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Parahu mengikuti rekomendasi Pusat Vuknanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Permintaan itu disampaikan menyusul naiknya level Tangkuban Parahu dari normal menjadi waspada pada Jumat (2/8) pukul 00.43 WIB.
Diketahui, erupsi kembali terjadi di Gunung Tangkuban Parahu. Erupsi tersebut terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm (overscale) dan durasi ± 3 menit 6 detik. Erupsi juga berlanjut pada pukul 01:45, 03:57, dan 04:06 WIB hingga saat ini.
Emil, demikian ia akrab disapa, mengatakan semua prosedur harus ditaati oleh pengelola Tangkuban Parahu. Di mana sumber informasi datang dari PVMBG.
Baca Juga: Tangkuban Parahu Kembali Buka Kamis Ini
"Ya saya kira, hal ini sudah diantisipasi. Jika statusnya clear dari mereka, prosedur yang kemarin dirapatkan silahkan dipergunakan. Tapi kalau statusnya harus siaga juga, harus menyesuaikan," ujarnya di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (2/8).
Urusan destinasi wisata di kawasan gunung berapi bukan masalah sederhana. Sebab, dapat berbahaya bahkan bisa mengancam keselamatan pengunjung apabila terjadi fenomena alam.
"Saya imbau pengelola untuk ikut arahan ilimiahnya PVMBG. Kalau rekomendasinya ditutup, silahkan menyesuaikan. Kalau sudah aman, silahkan buka lagi," katanya.
Baca Juga: PVMBG: Erupsi Tangkuban Parahu Tidak Berdampak ke Sesar Lembang
Sebelumnya, pasca erupsi pertama dia memberikan rekomendasi membuka kembali Tangkuban Parahu pada Kamis (1/9). Emil sampaikan, keputusan tersebut diambil berdasarkan data saat rapat yang dinyatakan Tangkuban Parahu sudah tidak terjadi erupsi. Hanya saja, saat ini terjadi dinamika yang fluktuatif.
Erupsi yang terjadi saat ini hanya bersifat freatik atau hanya di permukaan saja bukan pada magma. Alhasil, kondisi magma bisa surut, tapi bisa pula sering terjadi.