Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggandeng Kementerian Luar Negeri dan Galeri Nasional Indonesia untuk mengadakan pameran seni rupa koleksi nasional. Ini merupakan gelaran kedua. Selain itu, ada beberapa pihak yang turut berkontribusi dari Museum Seni Rupa dan Keramik UP Museum Seni, Museum Sejarah Jakarta UP Museum Kesejarahan Jakarta, dan Museum Bank Indonesia.
Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto mengatakan, pameran kali ini mengusung tema "Lini Transisi". Sedikit berbeda dari pameran sebelumnya dimana koleksi yang dipamerkan merupakan koleksi istana. Selain itu, gagasan yang ingin dibawa yakni memperlihatkan tanda penting dalam perkembangan seni rupa di Indonesia.
"Lini transisi adalah cara menemukan karya yang menunjukkan tanda perubahan penting dalam perkembangan seni rupa Indonesia. Khususnya di era peralihan rezim pemerintahan Indonesia yang berbeda selepas era kemerdekaan," ujar Pustanto saat memberikan sambutan di Galeri Nasional Indonesia, Kamis (1/8).
Selain itu, pada pameran ini, terdapat tim kurator yang diisi oleh Suwarno Wisetrotomo, Rizki A. Zaelani, Teguh Margono, dan Bayu Genia Krishbie. Kurang lebih terdapat 50 karya seni rupa yang diciptakan sejak tahun 1950-an hingga 1980-an oleh 40 seniman Indonesia. Selain itu, Pustanto juga mengapresiasi penyelenggaran pameran di tahun ini.
"Terima kasih untuk berbagai pihak yang berperan dalam pameran kali ini. Dengan perwujudan pameran di malam ini, kita bersama mengapresiasi karya dari para seniman. Hal ini juga sekaligus bisa melestarikan dan [menjadi] identitas bangsa," kata Pustanto.