Home Ekonomi Saat 'Cabe-cabean' di Riau Memicu Inflasi

Saat 'Cabe-cabean' di Riau Memicu Inflasi

Pekanbaru, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Riau selama bulan Juli 2019 berada di angka 0,79 persen. Inflasi ini didorong oleh kenaikan harga sejumlah komoditas.

"Penyebab inflasi masih dipengaruhi oleh kelompok bahan makanan terutama oleh komoditi cabe-cabean yang sedang mahal," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Riau, Agus Nuwibowo, kepada Gatra.com, Kamis (1/8).

Agus menyebut, kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 2,91 persen. "Sementara kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga inflasinya 1,30 persen, kelompok sandang 0,51 persen, kelompok kesehatan 0,42 persen, kelompok makanan jadi seperti minuman, rokok dan tembakau 0,05 persen dan kelompok perumahan, air,listrik,gas dan bahan bakar 0,03 persen," Agus merinci.

Tapi kemudian kata Agus, komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau itu justru cabai merah, cabai rawit, daging sapi, tarif sekolah menengah atas, tarif taman kanak kanak, emas perhiasan, ayam hidup, daging ayam ras dan kangkung.

Adapun kelompok yang mengalami deflasi antara lain kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Deflasinya berada di angka 0,49 persen. 

"Beberapa komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi antara lain angkutan udara, angkutan antar kota, bawang merah, ketimun, jengkol, petai dan juga udang basah," katanya. 

BPS mencatat, ada 21 dari 23 kota di Sumatera mengalami inflasi. Kota Sibolga menjadi pemuncak dengan inflasi sebesar 1,88 persen, lalu Kota Tanjung Pandan 1,23 persen dan Kota Medan 0,95 persen. Sementara inflasi terendah itu ada di Kota Padangsidempuan 0,06 persen.

173