Surabaya,Gatra.com- Nadya Valeria (23), perempuan pengidap kanker kelenjar getah bening tipe agresif, tak ingin putus asa. Ia berkeras untuk berjuang melawan kanker yang diidapnya.
Kisah Nana, sapaan kental Nadya Valeria, dimulai pada 23 April 2019. Saat itu, dokter menemukan tumor sebesar 10 cm di perut bagian bawah sebelah kanannya. Hasil biopsi itu kemudian diangkat pada 30 April 2019. Ususnya sepanjang kurang lebih 50 cm juga dipotong.
Belum sampai disitu, pada 7 Mei 2019, Nana justru difonis oleh dokter bahwa tumor yang telah diangkat itu adalah kanker. Ia harus menjalani kemoterapi sebanyak enam kali.
"Jadi awal-awal sempat merasa kayak sudah lah, gak usah ngapa-ngapain. Rasanya mau bernapas aja sudah malas, gak lama lagi lewat (meninggal) nih," tutur Nana.
Namun, berkat usahanya melawan kanker, sampai sekarang Nana terlihat seperti tak mengidap apa pun. Padahal, tiga kali sudah dirinya menjalani kemoterapi di salah satu rumah sakit di Singapura.
Sebelum menjalani metode pengobatan kemoterapi, Nana merasa takut lantaran sering mendengar dampak negatifnya."Yang paling takut sebelum kemo orang bilang, kemo itu membuat kita merasa tidak menjadi dirinya kita sendiri," katanya.
Perempuan yang kini sedang menempuh gelar magister di Universitas Airlangga itu, tak menampik kalau ada masa dimana efek pengobatan kemoterapi membuatnya pesimis melanjutkan hidup. "Memang benar ada masa-masa dimana yang kadang ketika efeknya itu lagi parah sempat merasa down. Sempat ada kekhawatiran masih sembuh gak melanjutkan kemo," katanya.
Bahkan setelah mengikuti kemoterapi setiap tiga minggu sekali, ia menahan sakit selama 10 hari akibat efek obat masuk kedalam tubuhnya. Setelah itu, ia normal kembali.
Ternyata apa yang sering Nana dengar dari orang lain tentang dampak negatif kemoterapi, ketika dijalani tak selamanya hasilnya buruk.
"Setelah dijalani ternyata gak seperti sebelumnya orang-orang katakan, gak seburuk itu," tegas Nana.
Ia pun yakin bahwa segala bentuk penyakit bisa dilawan jika pikiran terus dipenuhi dengan hal-hal positif. "Tapi ya ternyata selama pikiran kita positif terus tetap bisa dilewati," ujar Nana ketika ditemui Gatra.com dirumahnya, Kamis (1/8).
"Aku selalu berusaha isi pikiran dengan hal-hal positif, yang penting aku mau jalani sisa hidup dengan hal baik, gak mau aku buang sia-sia dengan lemas-lemas tak berdaya," lanjut dia.
Kini tinggal tiga kali lagi Nana akan menjalani kemoterapi. Jika pulih kembali, ia ingin mengejar cita-citanya dan melakukan hal bermanfaat pada orang lain yang mengidap kanker. "Kembali mengejar cita-cita yang tertunda. Sampai jadi notaris benaran. Sama karena aku sakit ini, nambah cita-cita baru jadi pengen membantu orang-orang yang kena kanker," ungkapnya.
"Soalnya sudah merasakan kalau orang kanker itu yang paling kita butuhkan support dari orang lain. Dibandingkan sakit fisiknya itu, mentalnya yang lebih sakit," kata Nana.
"Jadi pengen support orang-orang yang sama dengan aku. Karena pasti beda, suport orang yang pernah merasakan dengan orang yang tidak," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, video Nana viral lantaran perjuangannya melawan kanker melalui insragram dan akun youtube-nya menginspirasi banyak orang. Nana juga selalu tampil ceria seperti tak ada beban yang diidapnya.