Tebo, Gatra.com - Masyarakat yang mengaku korban dari kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB) mengaku tidak tahu jika ada penganiayaan yang dilakukan oleh anggota SMB beberapa hari yang lalu. Apalagi korban penganiayaan tersebut adalah anggota Polisi dan TNI.
Ini disampaikan langsung oleh puluhan korban SMB kepada Tim Terpadu (Timdu) Provinsi Jambi di aula Kantor Camat Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi, Kamis (1/8). "Atas insiden penganiayaan itu, saya mewakili seluruh masyarakat minta maaf kepada pemerintah, Polri dan TNI," kata salah seorang perwakilan korban SMB, Sobirin.
Baca Juga: Puluhan Korban Penipuan SMB Mengadu kepada Tim Terpadu
Dia mengaku jika insiden penganiayaan itu diketahui setelah meraka berada di luar. Atas insiden tersebut, selain rugi materi juga masyarakat yang berkebun di sekitar lokasi SMB merasa sangat trauma. "Kondisi sekarang kalau ada yang masuk, masyarakat kami langsung berlari karena takut," ujarnya.
Kepada Timdu, Sobirin minta agar masyarakatnya diizinkan untuk mengambil sisa barang yang masih bisa dimanfaatkan di lokasi kejadian.
"Kami ingin mengambil peralatan bertani, peralatan masak dan lainnya yang masih tersisa dan bisa dimanfaatkan. Kami minta diizinkan. Kalau soal rugi, ya kami sangat rugi sekali," kata dia.