Banda Aceh, Gatra.com - Kota Banda Aceh memiliki semua modal yang dibutuhkan untuk menjelma menjadi salah satu destinasi wisata favorit dunia. Mulai dari predikat kota paling aman hingga pesona wisata islami terpopuler di Indonesia sudah ditabalkan pada ibu kota Provinsi Aceh ini.
Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman saat membuka pelatihan multimedia digital di salah satu hotel di Peunayong, Banda Aceh, Kamis (1/8).
Kegiatan yang mengusung tema "Optimalisasi Promosi Wisata Melalui Multimedia", diikuti oleh 40 pegiat wisata plus IT se-Banda Aceh.
Menurut dia, dengan beragam kelebihan dan kekhasannya, Banda Aceh juga disokong modal mumpuni untuk menjadi destinasi wisata nasional bahkan dunia. "Saya bertekad menjadikan Banda Aceh sebagai destinasi wisata halal dunia," ungkapnya.
Apalagi, jelas dia, Kemenkopolhukam dan Kemendagri, Banda Aceh telah dinobatkan sebagai kota paling nyaman dan aman di Indonesia. Nyaris tak ada tindak kriminal dan tak pernah ada konflik sosial berbasis SARA di Banda Aceh.
Sebelumnya dari Kemenpar RI, tambah dia, Banda Aceh telah ditetapkan pula sebagai pesona wisata islami terpopuler Indonesia. "Dan baru-baru ini, BNN pusat juga merilis Banda Aceh sebagai ibu kota provinsi dengan tingkat peredaran narkoba terendah di Indonesia." jelasnya.
"Rendahnya tingkat peredaran narkoba juga berbanding lurus dengan rendahnya angka kriminalitas. Hal ini tentu membuat wisatawan semakin nyaman berada di Banda Aceh," kata Aminullah.
Dari sisi potensi wisata pun tak perlu diragukan lagi. "Banda Aceh punya beragam destinasi atau objek wisata yang tak ada di daerah lain. Mulai dari wisata sejarah, religi, seni budaya, hingga wisata kuliner. Bersama Ikatan Dokter Indonesia kita juga sudah menggagas medical tourism di Banda Aceh," ungkapnya.
Untuk itu, wali kota menyambut baik pelatihan multimedia digital yang digelar dinas pariwisata tersebut. "Saya sangat yakin dengan pemanfaatan multimedia digital sektor pariwisata Banda Aceh bisa lebih maju. IT akan mempercepat terwujudnya Banda Aceh sebagai destinasi wisata domestik maupun mancanegara," paparnya
"Apalagi beberapa waktu lalu, kita mendapat sinyal positif dari Menkominfo Rudiantara terkait pewujudan Banda Aceh sebagai smart city atau kota pintar. Menurut beliau, Banda Aceh layak dan punya kapasitas untuk menjadi salah satu smart city Indonesia," tambahnya.
Dikatakannya, muara dari beragam modal dan potensi tersebut yang berimbas pada menggeliatnya sektor pariwisata, adalah peningkatan perekonomian masyarakat. "Muara dari itu semua yakni terdongkraknya sektor ekonomi, unit-unit usaha tumbuh dan berkembang, membuka banyak lapangan kerja, angka pengangguran dan kemiskinan terus turun sehingga masyarakat semakin sejahtera," terangnya.
Sementara itu, Kadis Pariwisata Banda Aceh Iskandar mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian upaya pihaknya dalam meningkatkan SDM dan promosi kota dengan memanfaatkan multimedia digital secara kreatif dan profesional.
"Ada 40 peserta yang ikut dalam pelatihan ini yang terdiri dari para duta wisata, pemandu wisata, komunitas IT yang tergabung dalam Digital Lounge (DiLo) Banda Aceh,"jelasnya.
"Dengan menghadirkan para narasumber yang berkompeten di bidangnya, para peserta nantinya diharapkan dapat menjadi kader generasi muda yang peduli pariwisata dan senantiasa mempromosikan Banda Aceh via multimedia digital," katanya.