Medan, Gatra.com - Kota Medan menjadi satu dari 23 kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak 2020 mendatang. Ternyata tidak banyak warga Medan yang menginginkan Dzulmi Eldin, Wali Kota Medan petahana untuk kembali memimpin Kota Medan pada periode kedua.
Hal itu terlihat dari survei Lembaga Kajian Kebijakan (LKK) Fakultas Ilmu Politik dan Sosial (Fisip) Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). "Hanya 16,5 persen warga yang mengharapkan wali kota saat ini untuk maju periode kedua. Sedangkan 56,6 persen mengharapkan tokoh baru untuk menjadi wali kota dan wakil wali kota," kata Ketua LKK Fisip UISU, Anuar Sadat, di Medan, Kamis (1/8).
Baca Juga: Klaim Peroleh Dukungan 87 %, Airlangga Optimis Menang di Munas
Anuar menyebut survei dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 800 responden medio 17 - 24 Juni 2019. Margin error /3,39 % dengan tingkat kepercayaan 95 %. "Yang mengharapkan wakil wali kota saat ini untuk menjadi wali kota pada pemilihan mendatang sebesar 7,4 %," imbuhnya.
Pengamat Politik dan Pemerintahan, Rafriandi Nasution menyarankan agar Dzulmi Eldin tidak salah dalam memilih calon pendampingnya di Pilkada Medan. Menurutnya, jika salah pilih, meski berstatus petahana, Dzulmi Eldin bisa kalah. Namun, ketika petahana mampu memilih pendamping yang tepat, maka pertarungan akan menjadi milik petahana.
"Waki Kota Medan harus punya wakil dari teknokrat yang mampu menjawab persoalan saat ini seperti banjir, jalan rusak, perpindahan masyarakat pinggiran Sungai Deli," katanya, ditempat yang sama.
Baca Juga: Kahiyang Ayu, Putri Jokowi Masuk Bursa Balon Wali Kota Medan
Ia menjamin, apabila calon petahana mampu menemukan teknokrat tersebut, maka kans untuk menang di Pilkada Medan cukup besar. Sejauh ini, ia melihat belum ada sosok baru yang muncul dan mampu mengimbangi calon petahana.
Hanya saja ia melihat stabilitas Medan dibawah kepemimpinan Dzulmi Eldin cukup baik. Praktis tidak ada gejolak. "Tapi yang perlu dicatat Dzulmi Eldin sangat piawai di tahun 2015 lalu, karena mampu memborong hampir semua partai politik untuk mengusungnya," tuturnya.