Tebo, Gatra.com - Sekitar 12 Kepala Kekuarga (KK) atau 40 orang warga Suku Anak Dalam (SAD) dari Kelompok Temenggung Tupang Besak terancam mati kelaparan. Pasalnya, sejak kelompok ini menyelamatkan diri dari Distrik VIII PT WKS, tepatnya di Sungai Ibul, Desa Sungai Paur Tanjung Jabung Barat ke Sungai Pademan Desa Lubuk Madrasah Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo, mereka tidak memiliki bahan makan dan peralatan untuk memasak.
Ini disampaikan langsung oleh Temenggung Tupang Besak kepada Timdu Provinsi Jambi di Kantor Camat Tengah Ilir Kabupaten Tebo, Kamis (1/8). "Sudah 15 hari ini kita jarang makan karena yang mau dimakan tidak ada. Kalo pun ada makanan sedikit, kita bagi-bagi tapi tetap saja ndak cukup, "kata Tupang.
Karena jarang makan, Tupang menjelaskan saat ini ada beberapa anak-anak yang sakit. Begitu juga para orang tua saat ini tengah ditahan di Polda Jambi, juga menderita sakit.
"Yang sakit, anak Juki tiga orang, anak Sopi dua orang, anak Kewat satu orang dan anak Nyandang satu orang," ujar Tupang dan mengatakan jika anak Nyandang sekarang dititipkan kepada neneknya di Simpang Stop, Desa Muara Kilis Kacamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo atau di kelompok Temenggung Apung.
Yang lebih parahnya lagi kata Tupang, sejumlah ibu-Ibu saat ini tidak mau makan sama sekali. Bahkan ibu-ibu ini selalu berpikiran ingin bunuh diri. "Mereka sangat bersedih karena selalu mikiri nasib anak mereka yang ditahan di Polda. Bahkan mereka sudah berencana mau berjalan kaki ke Jambi untuk menjenguk keluarganya," kata Tupang.
Untuk itu, Tupang berharap ada perhatian atau bantuan bahan makanan dan peralatan masak dari pemerintah untuk mereka bisa bertahan hidup. "Kalau sekarang ada pun peralatan masak, yang mau dimasak itu apa. Begitu juga sebaliknya," ujarnya.
Untuk bisa bertahan hidup, Tupang berencana akan menitipkan warganya kepada Temenggung Apug di Desa Muara Kilis. "Saya sudah tidak sanggup lagi. Solusinya nanti, siapa yang mau dititip sama pak Apung akan saya antar, yang tidak mau ya mau diapakan lagi," katanya
Kondisi warga Temenggung Tupang Besak ini dibenarkan oleh Temenggung Apung. Dia mengaku binggung atas kondisi warganya saat ini. "Mau kita tampung warga dari Temenggung Tupang Besak, sementara kondisi kita di sini juga lagi sulit. Sekarang pasrah saja," kata Apung.
Sementara, salah satu anggota Timdu Provinsi Jambi, Fiet Haryadi berjanji akan membahas persoalan tersebut di tingkat provinsi. Untuk kebutuhan makanan bagi warga SAD, segera mungkin dia akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial. "Semua keluhan SAD sudah kita terima. Secepatnya kita kordinasikan dengan tim," kata Fiet.