Jakarta, Gatra.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti, mengatakan, tumpahan minyak (oil spill) akibat peristiwa kebocoran di sekitar anjungan lepas pantai YY PHE ONWJ di sekitar anjungan YY di wilayah Karawang, Jawa Barat, tidak memberikan dampak besar bagi aktivitas nelayan di sana.
Susi dalam konferensi pers di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (1/8), menyampaikan, meskipun ada insiden oil spill tersebut, tidak semua nelayan melaut setiap harinya karena mereka juga nenperhatikan cuaca untuk memutuskan melaut atau tidak. "Lihat kondisi cuaca, enggak setiap hari juga,” ujarnya.
Baca juga: Pertamina Tingkatkan Upaya Penanganan Oil Spill
Susi yang mengaku terus memantau perkembangan informasi penanganan tumpahan minyak, mengungkapkan, nelayan masih bisa beraktivitas di sekitar 2 atau 3 mil dari lokasi kejadian.
Menurut Susi, Petamina telah memblokade sebaran minyak agar tidak meluas. Meskipun ada oil spill yang menyebar sudah mencapai Kepulauan Seribu, hal itu menurut Susi karena belum adanya oil boom yang standby, dipengaruhi juga oleh kecepatan angin yang membawa oil spill tersebut.
“Saat ini, ada sekitar 1.000 petambak yang tidak semua terkena dampak dari oil spill ini. Karena sebelumnya di sungai sudah dipasang penghalang supaya [minyak] tidak masuk,” ujar Susi.
Nelayan tetap dapat beraktivitas karena tidak seluruh wilayah terkena dampak tumpahan minyak. Susi juga menjelaskan bahwa minyak yang berada di laut tidak bercampur dengan air laut. Hal ini dapat dilihat dari pantauan udara, sehingga mempermudah pengangkutan oil spill menggunakan kapal.
Baca juga: Volume Tumpahan Minyak Pertamina Tinggal 10 Persen Lagi
“Saat [minyak] berada di laut itu dia teksturnya mirip agar-agar yang terapung, tapi kalau sudah ke darat akan jadi lengket sebab bercampur dengan pasir. Jadi karung-karung yang sudah diangkut itu, isinya minyak yang bercampur dengan pasir,” ujar Susi.
“Untuk warga yang ikut membantu proses pembersihan, kita ingatkan untuk tidak mengambil oil spill dengan tangan kosong. Tolong segera laporkan ke Pertamina jika melihat ada oil spill di laut. Biar Pertamina yang nanti urus itu.” imbau Susi.