Jakarta, Gatra.com – Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang membutuhkan waktu cepat dalam penanganannya. Hal inilah yang mendasari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) membuka layanan 24 jam Cathererization Laboratory/Cathlab atau ruang kateterisasi jantung untuk memenuhi kebutuhan pasien jantung dalam kondisi gawat darurat.
“Angka kematian tinggi pada pasien jantug yang tidak mendapatkan penanganan dengan cepat. Apalagi, waktu sangat menentukan outcome pasien jantung. Pelayanan kegawatdaruratan yang ditangani meliputi trombolitik terapi, primary PCI, pemasangan IABP, pemasangan pacu jantung sementara dan perikardiocentesis,” terang Direktur RSPP, dr. Kurniawan Iskandarsyah, Sp.JP (K), FIHA di RSPP, Jakarta Selatan, Kamis (1/8).
Sementara itu, ahli jantung dan pembuluh darah, dr. Hengkie F. Lasanudin, Sp.JP (K), FIHA menambahkan, bahwa di cathlab ini juga terdapat fasilitas penunjang yakni Rotational Atherectomy Device (Rotablator) dan Intravascular Ultrasound (IVUS) untuk melengkapi layanan siaga 24 jam.
“Rablator merupakan alat bantu dalam prosedur PCI yang digunakan untuk mengikis sumbatan plak aterosklerosis. Prinsipnya, sebagai alat bor untuk membuka sumbatan plak-plak di pembuluh darah yang mengeras,” ujarnya.
Sedangkan, IVUS adalah alat seperti teropong yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah koroner untuk melihat anatomi koroner sehingga pemilihan cincin lebih akurat. Tidak hanya itu, IVUS dapat memperlihatkan ukuran, panjang, derajat dan tipe plak atau sumbatan di dalam pembuluh darah koroner.
Proses diagnosa sampai proses selesainya menghabiskan waktu sekitar 1 sampai 1,5 jam. Biaya regular, pasien jantung yang hendak melakukan rotablator dan IVUS dikenakan Rp150 juta. Namun, saat ini, klinik cathlab RSPP masih mengurus sertifikasi untuk BPJS Kesehatan agar bisa diakses oleh seluruh pasien jantung yang membutuhkan.