Jakarta, Gatra.com - Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed akhirnya memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak satu dekade lalu. Penurunan sebesar 25 basis poin tersebut terjadi pada Rabu (31/7) lalu.

Penurunan seperempat poin itu dilakukan untuk menyelamatkan perekonomian AS yang menurun. Hal tersebut pun sebagai langkah pencegahan dari perlambatan ekonomi akibat perang dagang AS-Cina.

"Prospek ekonomi AS tetap menguntungkan, dan tindakan ini dirancang untuk mendukung prospek itu, pemotongan dimaksudkan untuk memastikan terhadap risiko penurunan dari pertumbuhan global yang lemah dan ketegangan perdagangan," kata Ketua The Fed, Jerome Powell pada konferensi pers setelah keputusan seperti dikutip dari New York Times, Kamis (1/8).

The Fed mengatakan bahwa langkah ini adalah penyesuaian kecil yang dimaksudkan untuk membantu ketidakpastian kondisi ekonomi AS.

"Ini bukan awal dari serangkaian pemotongan suku bunga yang panjang, saya tidak mengatakan itu, apa yang kami lihat adalah bahwa adalah tepat untuk menyesuaikan kebijakan dengan sikap yang agak lebih akomodatif dari waktu ke waktu, dan itulah bagaimana kami melihatnya," ujar dia.

Tidak setiap pejabat dari The Fed setuju dengan pemotongan suku bunga di mana tingkat pengangguran mencapai level terendah dalam 50 tahun terakhir dan upah mulai naik. Bahkan, Presiden Federal Reserve Bank of Boston, Eric Rosengren serta Presiden Federal Reserve Bank of Kansas City, Esther George menyebut bahwa lebih baik suku bunga tidak berubah.

Pertarungan dagang Presiden AS, Donald Trump pun mengharuskan The Fed untuk menurunkan suku bunga. Ketidakpastian itu mulai membebani investasi bisnis di AS dan luar negeri, menebarkan kekhawatiran di antara para pejabat The Fed dan mendorong bank sentral untuk mengubah kebijakan.

“Saya ingin menjadi lebih realistis, tetapi dengan perang dagang, itu adalah faktor yang harus kita nilai dengan mengambil jalan lain,” terang dia.