Jakarta, Gatra.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo mengatakan, untuk meningkatkan produktivitas kawasan trasmigrasi dan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, Kemendes PDTT telah merumuskan strategi pembangunan transmigrasi. Strategi ini, lanjut Eko, guna mengimplementasikan visi Indonesia mandiri.
"Pertama, perlu adanya peningkatan konektivitas antarwilayah perdesaan dan perkotaan. Di kawasan transmigrasi sendiri dibutuhkan pembangunan 943 km jalan, dan 1.756 meter jembatan," jelasnya di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (1/8).
Selain itu, lanjutnya, peningkatan usaha pascapanen komoditas pertanian juga merupakan hal yang sangat penting dalam peningkatan produktivitas kawasan transmigrasi. Setidaknya, lanjut Eko, dibutuhkan 21 Rice Milling Unit (RMU) dan tujuh mesin perontok jagung skala besar.
"Di sektor Sumber Daya Manusia perdesaan juga perlu dilakukan peningkatan. Akademi Desa 4.0 dan pelatihan regular akan meningkatkan keterampilan teknis dan melek finansial bagi 1,7 juta tenaga kerja di kawasan transmigrasi," katanya.
Ia menambahkan, dalam sektor pariwisata juga perlu dilakukan penguatan. Pariwisata berbasis kondisi alam, agrowisata, dan wisata historis layak dikembangkan di 20 Kawasan Perkotaan Baru.
"Terakhir, digitalisasi perdesaan. Pembangunan telematika di kawasan transmigrasi perlu dilaksanakan di 1.354 desa yang belum terjangkau internet, dan jaringan telematika di 1.209 desa perlu ditingkatkan dari GPRS menjadi minimal 3G," ungkapnya.