Jakarta, Gatra.com- Eksistensi Bahasa Indonesia di dunia media sosial masuk dalam kategori tertinggi di dunia. Demikian hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dadang Sunendar.
Riset dari perusahaan media We Are Social yang bekerja sama dengan Hootsuite menyebut, pada tahun 2019 ini ada 150 juta pengguna media sosial di Indonesia. Jumlah itu naik 20 juta pengguna dibanding hasil riset tahun lalu.
Posisi Indonesia ada di peringkat ketiga sebagai negara pengguna sekaligus target audiens iklan Facebook terbesar di dunia. Dimana jumlah pengguna aktif bulanannya mencapai 130 juta.
"Bahasa Indonesia menjadi bahasa ketiga paling banyak digunakan di platform Facebook, di bawah bahasa Inggris dan Spanyol," ungkap Dadang dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/8).
Baca juga: Ini Upaya Badan Bahasa untuk Dukung Diplomasi Kebahasaan
Tidak hanya itu, Jakarta juga menduduki posisi ketiga sebagai kota dengan target audiens iklan tertinggi Facebook dengan jumlah 17 juta.
Demikian juga dengan Instagram, Indonesia menjadi negara keempat dengan jumlah audiens iklan Instagram tertinggi mencapai 59 juta. Angka ini 5% secara kuartal per kuartal.
Sama halnya dengan Twitter, dimana dengan jumlah mikroblog 6,43 juta pengguna aktif bulanan, Indonesia ada di posisi ke 10 negara pengguna Twitter terbesar di dunia.
"Perkembangan penggunaan bahasa Indonesia dalam dunia internet, media sosial, dan jurnalisme daring menuntut Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan untuk menyikapi hal itu dengan langkah-langkah nyata," kata Dadang menegaskan.
Baca juga: Diplomasi Lunak Sebagai Misi Internasionalkan Bahasa
Nah sebagai lembaga resmi negara yang mengurusi kebahasaan dan kesastraan di Indonesia, ia menyebut upaya untuk meningkatkan hal tersebut pun terus dilakukan. Dadang menyebut pihaknya pun melakukan pembenahan akan media sosial Badan Bahasa sejak 2016 lalu.
Dadang menjelaskan, jumlah pengikut Facebook Badan Bahasa dan Perbukuan saat ini sebanyak 67.254 orang. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2016 lalu yang hanya sebanyak 15.221 orang.
Untuk jumlah pengikut Twitter Badan Bahasa dan Perbukuan yang tahun 2016 sebanyak 5.697 orang, kini angkanya naik menjadi sebanyak 52.777 orang. Sedangkang jumlah pengikut Instagram Badan Bahasa dan Perbukuan sebanyak 154.880 orang naik nyaris 10 kali lipat dibanding tahun 2017 sebanyak 15.700 orang. Baca juga: Kemendikbud Dorong Mohammad Tabrani Menjadi Nama Jalan