Jakarta, Gatra.com - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA membukukan laba bersih sebesar Rp1,02 triliun pada semester I-2019.
Direktur Utama WIKA, Tumiyana mengatakan pencapaian tersebut tidak lepas dari peningkatan kinerja perusahaan. Perseoran meraup margin laba sebesar 8,93% dari hasil penjualan senilai Rp11,36 triliun.
“Kami ingin menjadi perusahaan engineering, procurement and construction (EPC) dan investasi terdepan yang berfokus pada kualitas sehingga semua pengerjaan harus dimulai dengan proses perencanaan baik dan terukur,” kata Tumiyana setelah dikonfirmasi Gatra.com, Kamis (1/8).
Selama ini WIKA mengadopsi konsep Building Information Modelling dengan optimal dalam merumuskan desain, model, simulasi dan visualisasi. Biaya konstruksi yang sebelumnya besar dapat diminimalisir perusahaan.
Penerapan strategi backward-forward terintegrasi diterapkan WIKA pada tujuh portofolio bisnisnya mampu meningkatkan supply chain, efisiensi biaya produksi, dan mendorong perkembangan investasi membuat laba perusahaan meningkat.
WIKA terus meningkatkan kapasitas dengan mengerjakan proyek-proyek baru skala besar karena masih memiliki cukup ruang untuk meningkatkan kekuatan permodalan. Saat ini, net gearing ratio berada di angka 0,74% dan gross gearing ratio 1,05%.
Kinerja positif perusahaan di semester I-2019, terlihat dari kontrak baru perusahaan yang mencapai Rp15,23 Triliun. Segmen infrastruktur dan gedung berkontribusi sebesar 39,27%, segmen energy dan industrial plant 39%, segmen industri 17,60% dan segmen properti sebesar 4,12%.
Nantinya, deretan kontrak baru selama 2019 yang berhasil diraih perseroan adalah untuk pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja, Banten, relokasi pipa Pertamina di Jawa Barat, Hotel Domestik Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta hingga proyek-proyek luar negeri, yakni dengan Malaysia, Aljazair dan Taiwan.