Jakarta, Gatra.com - Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dr Daryono mengungkapkan ada 10 zona duga aktif Gempabumi, yang kemungkinan akan terjadi dalam bulan Agustus.

"10 zona duga aktif tersebut bersumber dari 6 zona subduksi lempeng aktif, dengan rincian 16 segmen zona megathrust," jelas Daryono dalam konferensi pers di Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (31/7).

Kendati bisa memprediksi zona duga aktif, Daryono menegaskan bahwa gempa tidak bisa diprediksi waktu terjadi dan kekuatan gempanya, sehingga masyarakat harus siap sedia agar bisa mengurangi resiko bencana.

"Potensi ini harus kita kenali. Ini adalah kenyataan kondisi tektonik indonesia, jika teridentifikasi yang dilewati megahtrust, harus mencari-cari bagaimana agar tetap aman meski tinggal di wilayah rawan gempa," kata Daryono.

Daryono mencontohkan di Jepang tidak ada daerah aman gempa dimana semua wilayah dilewati sesar aktif dan terdapat zona subduksi aktif, namun perkonomian pembangunan bisa tetap maju karena mengelola resiko bencana dengan baik.

Senada dengan Daryono, Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bernardus Wisnu Widjaja menyebut sejatinya gempa tidak menimbulkan korban jiwa, namun reruntuhan bangunan yang tidak tahan gempa yang menyebabkan jatuhnya korban.

"Kalau tidak disiapkan dengan baik, maka kefatalan terjadi, potensi bencana bisa dikurangi. Gempanya terjadi tapi menjadi bencana tidak terjadi, asal infrastruktur baik, asal tidak berdiri diatas patahan," kata Wisnu.

Selain itu, Daryono mencontohkan di West Coast Amerika Serikat terdapat sesar andreas yang kerap mengalami gempa hingga 7,0 Skal Richter, namun tidak banyak rumah rusak sebab telah dipersiapkan dengan baik.

Adapun 10 Zona Duga Aktif tersebut berada: 

1. Bengkulu, Mentawai, Nias
2. Lalu Selat Sunda dan Selatan Jawa Barat
3. Selatan Jatim-Bali
4. Selatan Sumbawa-Sumba
5. Laut Banda (gempa menengah)
6. Ambon
7. Sulewesi Tengah
8. Halmahera Selatan
9. Laut Maluku Utara
10.Papua Utara