Karawang, Gatra.com - Pemerintah Indonesia berencana memanfaatkan perang dagang Amerika Serikat (AS)-Cina. Salah satunya adalah dengan merebut hati investor untuk merelokasi pabrik sektor padat karya ke Indonesia.
Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto menanggapi hal ini dengan mengatakan bahwa perang dagang antara AS-Cina membuka peluang bagi Indonesia. Bahkan, ia menyebutkan, Indonesia menjadi salah satu perhatian prioritas para investor.
"Ya tentunya kan adanya trade war itu membuka potensi pertumbuhan, untuk pesan itu, order tambahan itu, punya potensi di negara lain di Asia. Salah satu yang menjadi prioritas perhatian adalah Indonesia," ujarnya di Karawang, Rabu (31/7).
Selain itu, ia menambahkan, pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan berbagai investor dunia untuk membangun pabrik padat karya di Indonesia. Beberapa yang ia sebutkan yakni Uni Emirat Arab dan Taiwan.
Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mengatakan bahwa saat ini pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan pemerintah Cina terkait relokasi pabrik padat karya. Hal ini disebutkan untuk melancarkan negosiasi perpindahan tempat produksi perusahaan.
"Alasan relokasi pabrik ini bukan hanya soal perang dagang, tapi sudah waktunya Tiongkok mengembalikan pabrik-pabrik padat karya yang diambil 20 tahun lalu dari Asia Tenggara ke Tiongkok, lalu sekarang, pabrik-pabrik itu harus kembali ke Asia Tenggara dan mulai masuk ke negara-negara baru seperti Bangladesh dan India," tuturnya di Jakarta, Selasa (30/7).