Home Politik Polri Klaim Akan Tindaklanjuti Akun Penyebar Info Dugaan Jual Beli NIK dan KK

Polri Klaim Akan Tindaklanjuti Akun Penyebar Info Dugaan Jual Beli NIK dan KK

 

Jakarta, Gatra.com - Direktorat Siber Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri disebut sudah mengidentifikasi pemilik akun penyebar informasi dugaan praktik jual beli data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan, terduga penyebar akun itu disebut sebagai kreator dan buzzer konten yang disebarkan. Sementara lainnya, menurut polisi hanya sebagai forwarder atau pihak yang meneruskan.

 

"Ya sudah kita peringatkan. Anda sebagai forwarder, sebagai pemilik akun. Tolong setiap konten yang akan anda tanggapi, anda viralkan. Itu harus betul-betul diklarifikasi dulu, dikonfimasi dulu," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/7).

Imbauan itu, lanjutnya, ditujukan kepada akun yang menurutnya belum terverifikasi atau tak berkompeten menyebarkan informasi tersebut.

"Belum tentu isi konten yang disebarkan itu betul. Karena akun yang menyebarkan tidak memiliki kompetensi untuk menyebarkan informasi tersebut kepada masyarakat. Itu bisa menyesatkan masyarakat dan itu bisa berbahaya," jelas Dedi.

 

Saat ditanya spesifik, akun tersebut adalah akun Twitter @hendralm. Dedi enggan membeberkannya dengan alasan mengedepankan asas praduga tak bersalah.
Kendati begitu, Dedi menegaskan, Direktorat Siber akan memeriksa semua akun yang berkaitan dengan konten tersebut.

 

"[Kami periksa] semua akun. Tapi Tim Direktorat Siber sudah menemukan akun resmi yang pertama kali menyebarkan dan memviralkan konten tersebut. Kalau yang lainnya hanya sebagai forwader, kita sudah ketahui, identitas yang menyebarkan pertama kali kita sudah ketahui. kita tinggal menunggu," ungkap Dedi.

Sementara itu, pada kicauan @Hendralm, pria pemilik nama Samuel Christian itu justru mempertanyakan mengapa pemerintah, khususnya Kementerian Dalam Negeri, justru melaporkan dirinya ke polisi.

"Lah ini gimana? Kenapa saya yang malah jadi dilaporin? So far, saya bikin thread mention sana sini supaya kasus ini dapat perhatian dari Pemerintah dan supaya masyarakat lebih waspada terhadap data pribadinya sendiri. Kenapa malah saya yang dilaporkan?" tulis @Hendralm di akun Twitternya pada Selasa, (30/7).

 

Sebelumnya, informasi perdagangan NIK dan KK disebarkan oleh akun media sosial twitter @hendralm. Unggahan disertai narasi dan foto tersebut ramai dibicarakan dan di-retweet hingga puluhan ribu kali.

"Ternyata ada ya yang memperjualbelikan data NIK KK. Dan parahnya lagi ada yang punya sampai jutaan data. Gila,gila,gila," tulis pemilik akun @hendralm alias Samuel Christian pada Jumat, (26/7).

Dalam unggahannya tersebut, terdapat beberapa bukti percakapan jual beli NIK dan KK di grup Facebook bernama Dream Market Official. Samuel menyebut NIK dan KK itu digunakan untuk mendaftar nomor maupun paylater berbagai aplikasi. Dia meminta polri untuk mengusut kasus itu. 

 

 

77