Kolombo, Gatra.com - Sri Lanka akan memberikan visa gratis saat kedatangan pengunjung ke negara tersebut. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Sri Lanka untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata, usai kelompok militan melancarkan serangan bom gereja saat paskah dan hotel mewah Srilanka yang menewaskan lebih dari 250 orang, termasuk 42 warga negara asing.
Reuters melaporkan (31/7) pemerintah Sri Lanka telah menyetujui kebijakan visa gratis tersebut. Padahal pengurusan visa di negara tersebut menelan biaya US$20 hingga US$40 dolar dan hanya bisa diurus melalui jalur online atau di kedutaan dan konsulat Sri Lanka. Kebijakan bebas visa akan berlaku untuk 48 negara, termasuk Cina, India, dan Inggris.
"Tawaran itu akan tetap selama enam bulan dan pemerintah akan menimbang hilangnya pendapatan dari visa setelah enam bulan," kata seorang pejabat di Kementerian Pengembangan Pariwisata Sri Lanka kepada Reuters.
Menteri Pariwisata Sri Lanka, John Amaratunga berharap visa gratis ini dapat menggenjot kunjungan wisatawan di negara tersebut, namun ia menolak untuk memberikan rincian. Kementerian mengatakan tidak memiliki perkiraan pendapatannya dari pembayaran visa tersebut.
Pariwisata telah menjadi sumber pemasukan terbesar ketiga dan tumbuh sangat pesat di Sri Lanka tahun lalu, setelah pengiriman uang pribadi dan ekspor tekstil dan garmen. Sektor pariwisata diklaim telah menyumbang sekitar US$4,4 miliar atau 4,9 persen dari PDB negara pada 2018.
Kunjungan wisatawan di negara tersebut pada Mei lalu turun 70,8 persen, terendah sejak berakhirnya perang saudara Sri Lanka satu dekade lalu. Sementara kunjungan wisatawan mancanagera untuk paruh pertama tahun ini turun 13,4 persen.
Pasca bom oleh kelompok militan, beberapa negara mengeluarkan travel warning dan menyebabkan turunnya kunjungan wisatawan ke Sri Lanka.