Semarang, Gatra.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) menyebut jika pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang mengalami progres yang baik. Pada 2019 tercatat naik 6,5 persen, dibanding tahun 2018 yang hanya 4,5 persen.
"Saya dapat kabar baik dari BPS jika pertumbuhan ekonomi Kota Semarang saat ini 6,5 persen," kata Hendi, Rabu (31/7).
Hendi menyebutkan, pertumbuhan ekonomi dicapai dengan berbagai upaya termasuk memperbanyak event yang mampu menimbulkan multiplayer effect bagi roda perekonomian Semarang.
"Ada agenda Apeksi, ASEAN Schools Games, termasuk event pesta wisata belanja Semarang Great Sale. Itu mampu menggeliatkan perekonomiannya masyarakat," katanya.
Khusus Semargres, Hendi mengaku sangat terbantu terdongkraknya indeks pertumbuhan ekonomi Kota Semarang. Dari transaksi penjualan 28 Juni hingga 28 Juli 2019, mencapai Rp127 miliar.
"Karena Pak Gubernur menginginkan pertumbuhan ekonomi di Jateng pada 2019 harus 7 persen, semester pertama kita 6,5 persen. Akhir tahun optimis bisa," ucapnya.
Karena itu, Pemkot Semarang akan menggiatkan kembali event-event yang mampu menyedot pelaku usaha dan masyarakat berinteraksi langsung dalam roda perekonomian. Terutama menghidupkan aktivitas event pariwisata malam hari sebagai alternatif pilihan berwisata di Semarang.
"Yang paling memungkinkan kembali mendongkrak itu kunjungan wisata. Jadi saya memerintahkan Kadispar Semarang untuk memperbanyak event pariwista malam hari," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Semargres 2019, Wijaya Dahlan, menyampaikan, Semargres tahun ini terbilang sukses dan telah mengedukasi masyarakat dengan melek teknologi yang cashless dan paperless, yakni pengguna elektronik kupon (e-kupon).
Total ada 73 merchant dan 43 hotel yang berpartisipasi dalam Semargres 2019, terdiri dari pusat perbelanjaan ritel, hotel, resto, pasar tradisional, perbankan, otomotif, toko fesyen, toko kecantikan, toko kesehatan, pusat kebugaran, dan lainnya.
"Bahkan orang nabung saja bisa mendapat hadiah dari Semargres, tahun lalu belum dimasukan. Yang paling tinggi transaksinya ada di sektor ritel dan hotel. Total 1,5 juta kupon tersebar dengan transaksi Rp127 miliar," katanya.
Wijaya menyebutkan, pengunaan e-kupon menjadikan data disajikan secara real dan transparan. Tidak ada yang bisa ditutupi, baik itu jumlah transaksi maupun nominal transaksi, termasuk saat pengundian hadiah utama sebuah mobil.
"Melalui e-kupon semua transaksi real termonitor, tidak bisa dibohongi, kelihatan semua dari jumlah transaksi, jumlah pembeli, tenant, sampai pengundian hadiah juga transparan," katanya.
Penyelenggaraan Semargres 2019 juga sukses bisa berjalan tanpa menyedot anggaran APBD Kota Semarang. Semua dilakukan melalui dana patungan dari para pelaku usaha di Semarang lewat Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Semarang.
"Kami bangga, tahun ini tidak memakai dana rakyat, semua pelaku usaha saling membahu. Hadiah pun dipersembahkan oleh pelaku usaha. Tahun depan kami akan kembali libatkan lebih banyak lagi merchant dan pelaku usaha," katanya.
Undian Semargres dilakukan pada Minggu (29/7) malam, di halaman Museum Mandala Bhakti Semarang. Sejumlah hadiah dimenangi oleh para pemilik e-kupon berupa 27 unit sepeda motor, uang tunai jutaan rupiah, dan grand prize satu unit Toyota Agya.