Magelang, Gatra.com – Dua pelajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Jihad 1 Kebonrejo, Salaman, Kabupaten Magelang menjuarai turnamen pecak silat internasional. Perlu pembinaan serius para atlet muda dari daerah.
Luluk Yuliana Lutfikasari dan Amirotuzzaidah masing-masing meraih juara II dan III kategori tanding pada turnamen pencak silat “Bali Internasional Championship I” yang diadakan 26-28 Juli 2019.
Wakil Bupati Magelang, Edi Cahyana mengaku bangga atas prestasi kedua atlet pencak silat ini. Meski dari desa mereka bisa menunjukan prestasi luar biasa. “Ini harus menjadi inspirasi bagi sekolah lainnya,” kata Edi di Kantor Pemerintah Kabupaten Magelang, Rabu (31/7).
Pemkab Magelang mengaku akan lebih berkomitmen memantau potensi atlet dan membantu meraih prestasi. Wakil Bupati menyerahkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp 8,6 juta kepada kedua atlet.
Luluk Yuliana Lutfikasari dan Amirotuzzaidah hadir memenuhi undangan Wakil Bupati diantar ratusan warga Kecamatan Salaman. “Kami tidak menyangka atas prestasi yang diraih kedua murid kami ini,” kata Muh Hidayat Rofik, Kepala Sekolah MI Al Jihad 1 Kebonrejo.
Pada turnamen pencak silat “Bali Internasional Championship I”, Luluk Yuliana Lutfikasari kalah di babak final dari atlet Singapura. Sedangkan, Amirotuzzaidah mendapat medali perunggu setelah kalah dari atlet asal Surabaya.
Luluk mengaku berlatih intensif seminggu sebelum turnamen. Bocah berusia 12 tahun ini pernah menjuarai turnamen nasional di Yogyakarta dan tingkat Asia di Sumedang, Jawa Barat. “Saya senang bisa meraih juara ll di Bali”.
Luluk dan Amirotuzzaidah saat ini sedang menjalani latihan persiapan mengikuti kejuaran pencak silat Singapore Open tahun 2020.
Bali Internasional Championship I digelar di Gedung Olahraga Lila Bhuana Denpasar. Sebanyak 1.470 atlet dari 3 negara bersaing pada turnamen pencak silat ini.
Turnamen yang kali pertama digelar lembaga nonpemerintah ini juga merupakan sarana promosi Bali sebagai daerah tujuan wisata olahraga (sport tourism destination) utama di Indonesia.