Muaro Jambi, Gatra.com - Warga Desa Marga Mulya Unit II, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi kompak lakukan aksi pemblokiran jalan. Aksi pemblokiran jalan ini dilakukan warga setempat di jalan kabupaten yang ada di desa tersebut.
Aksi pemblokiran jalan ini telah berlangsung selama tiga hari. Sasaran warga adalah mobil truk dengan muatan over tonase.
Ketua Karang Taruna Marga Mulya, Endang Budihardjo ketika dikonfirmasi membenarkan adanya pemblokiran jalan di desanya. Aksi itu murni lakukan masyarakat setempat untuk melindungi masyarakat dari debu dan kerusakan jalan.
"Sudah tiga hari ini, yang kita larang mobil yang over tonase. Kita suruh putar kepala," kata Endang kepada Gatra.com, Rabu (31/7).
Endang mengatakan bahwa jalan kabupaten yang ada di desanya saat ini dalam kondisi rusak parah. Jalan itu setiap hari dilintasi truk pengangkut kayu dan sawit dari arah Sungai Bahar menuju Tempino.
"Kami meminta agar truk over tonase tidak lagi melintas lewat desa kami. Kita minta mereka menggunakan jalan Sungai Bahar-Panerokan. Jalan itu jalan provinsi, tentu lebih kuat," ujar Endang.
Aksi unjuk rasa ini, kata Endang, murni inisiatif warga desa setempat. Warga sudah tidak tahan dengan debu yang ditimbulkan truk-truk bertonase besar itu.
"Truk itu melintas selalu konvoi, selain menimbulkan banyak debu, kehadiran truk itu sangat menggangu warga berlalu lintas," ujarnya.
Warga Desa Marga Mulya turut menuntut agar pemerintah daerah bersedia memediasi warga dengan perusahaan kayu, perusahaan sawit serta para pemilik PT RAM Sawit yang ada di lokasi. Mediasi ini sangat diharapkan agar ke depan ada konpensasi yang diberikan kepada pemerintah desa.
"Jangan kita menanggung susahnya saja, harus ada kontribusi untuk pemerintah desa kami ini," ujarnya.
Endang memastikan aksi pemblokiran ini akan terus berlanjut hingga tuntutan warga dipenuhi. Termasuk tuntutan kepada Dinas Perhubungan agar menempatkan rambu lalu lintas di sepanjang jalan Desa Marga Mulya.
"Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi, aksi pemblokiran jalan ini akan terus kami lakukan," kata Endang.