Purbalingga, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga mendorong pemerintah desa agar mengalokasikan dana desa (DD) untuk penanganan stunting. Angka stunting di Purbalingga pada 2018 masih cukup tinggi.
Tenaga Ahli Pemberdaya Masyarakat Desa Kabupaten Purbalingga, Ali Murtado, mengatakan bahwa stunting merupakan salah satu permasalahan yang membelit Purbalingga. Di Jawa Tengah, Purbalingga berada di urutan ke-12 daerah dengan angka stunting tinggi.
Sebab itu, Pemkab Purbalingga mendorong penanganan stunting juga menggunakan DD agar cepat teratasi.
“Purbalingga masih ke dalam 12 daerah dengan jumlah stunting tinggi di Jawa Tengah makanya semua elemen juga harus bergerak menangani hal ini,” katanya, dalam bursa inovasi desa di Desa Lamuk, Kejobong, Purbalingga, Rabu (31/7).
Ali menyoroti penggunaan DD yang kini masih terfokus pada infrastruktur. Padahal, DD juga bisa digunakan untuk pemberdayaan masyarakat serta penanganan masalah yang ada di masyarakat seperti stunting.
Menurutnya, penggunaan DD di Kabupaten Purbalingga 72 persennya masih digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Sementara, porsi pemeberdayaan masyarakat masih kecil.
“Tujuh puluh dua persen masih pada infrastruktur, padahal permasalahan bukan hanya di situ. Makanya, kita dorong untuk penanganan stunting salah satunya,” ujarnya.
Soal bursa invovasi desa, Ali berujar bahwa kegiatan itu bertujuan untuk tukar ide dan ilmu antardesa. Harapannya, dari pertemuan ini, pemerintah dan masyarakat desa memperoleh inspirasi untuk memaksimalkan potensi desanya dengan menggunakan DD.
Hal itu penting agar potensi di desa tergali dengan baik guna kesejahteraan masyarakat. “Sehingga lahir inovasi dan bisa memaksimalkan potensinya,” katanya.