Jakarta, Gatra.com - Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Fauzi Ichsan, mengungkapkan, kinerja perbankan dalam periode Juni-2018 ke Juni 2019 adalah Capital Adequacy Ratio (CAR) naik dari 22,34% ke 23,44%.
"Ini merupakan salah satu yang tertinggi di Asia bahkan dunia," kata Fauzi, di Kantor LPS, Jakarta, Rabu (31/7).
Selain itu, Net Interest Margin (NIM) turun terbatas dari 4,96% ke 4,96%. Menurut Fauzi, penurunan tersebut disebabkan kenaikan suku bunga dana yang lebih cepat dari suku bunga kredit, namun masih salah satu yang tertinggi di Asia, bahkan dunia.
Baca juga: Kuartal I, Kinerja Perbankan di Sumsel Dinilai Cukup Baik
Sementara itu, gross non performing loan (NPL) mengalami penurunan dari 2,79 % menjadi 2,61 %. Selain, credit-at-risk (NPL + Kol 2 + Restru Kol 1) turun dari 10,45% pada Juni 2018 ke 10,18% pada Juni 2019. Meski begitu, perlu diwaspadai adanya tren yang meningkat sejak akhir tahun 2018.
Selanjutnya, Fauzi menambahkan, pertumbuhan kredit cenderung melambat dari 10,75% menjadi 9,92% sehingga mengurangi gap pertumbuhan kredit dan dana.
Adapun pertumbuhan kredit per buku bank, Buku 4 dari 11,64% menjadi 11,43%, Buku 3 dari 10,35% ke 8,22%, sedangkan Buku 2 dari 10,78% menjadi 8,95%, dan Buku satu mengalami penurunan signifikan kreditnya dibanding tahun lalu (yoy) dari 16,47% hanya menjadi 5,50%.
"LPS memperkirakan pertumbuhan kredit 11,7% di tahun 2019 dan 12,1% di tahun 2020," ujarnya.
Baca juga: Bank Wajib Beri Tahu Nasabah soal Bunga Penjaminan
Di sisi lain, menurut Fauzi, secara umum pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) cenderung naik secara gradual dari 6,99% ke 7,42%. Kondisi ini dipengaruhi menurunnya imbal hasil di pasar obligasi dan meningkatnya likuiditas dari aktivas fiskal dan membaiknya arus inflow di pasar keuangan.
"Diperkirakan pertumbuhan DPK 7,4% di tahun 2019 dan 8,4% tahun 2020," katanya.
Sedangkan untuk suku bunga simpanan perbankan, terpantau berada di level yang stabil dan potensial untuk turun. Potensi tersebut sejalan dengan perbaikan kondisi likuiditas perbankan dan langkah pelonggaran yang ditempuh oleh Bank Indonesia (BI).