Jakarta, Gatra.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyambut baik pernyataan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang menyebut, pengelolaan sampah di Ibu Kota sangat mengkhawatirkan. Namun, Anies menekankan, persoalan tersebut adalah urusan Pemprov dan DPRD.

"Kita apresiasi pada perhatian Bu Risma, kemudian, biarlah Jakarta diurus oleh DPRD dan Pemprov Jakarta," kata Anies saat ditemui di Menteng, Jakarta, Rabu (31/7).

Menanggapi kritik Risma, Anies menegaskan, Pemprov DKI telah berkomitmen untuk mengatasinya. Kata Anies, Pemprov tak lagi mengimbau warga untuk memungut sampah, tetapi juga mengelolanya lewat intermediate treatment facility (ITF).

"Itu yang kita tekankan. Kita mau mengelola. Mengelola itu artinya dari mulai sumbernya sudah mulai di tata," ujar Anies. Anies mengakui pengelolaan sampah Ibu Kota selama ini kurang baik. Namun ia optimis, pengelolaan sampah dari sumbernya bisa menjadi solusi.

Sebelumnya, Risma menilai sampah di Jakarta per hari mencapai 7.500 ton, sedangkan TPA tidak cukup menampung sampah sebanyak itu. Diucapkan pada Senin (29/7) setelah mendengar pemaparan dari Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Provinsi DKI Jakarta. Ini dalam rangka studi banding pengelolaan sampah di Surabaya.

"Aku ngomong begini karena medeni [menakutkan]. Gimana ndak takut, orang katanya (TPA) Bantar Gebang itu 2021 tutup [overload]. Sementara [pembangunan TPA] baru selesai 2022," kata Risma, Selasa (30/7).

Ia mempertanyakan sisa sampah akan dibuang ke mana. Sebab, kalau sampah sehari saja tidak terurus, bisa berantakan. "Karena enggak akan keangkut [padahal] daya tampung [TPA yang dibangun] 2022 hanya [menampung sampah] 2.200 ton," jelas Risma.