Home Ekonomi Nilai Ekspor Produk Pertanian Indonesia Meningkat Drastis

Nilai Ekspor Produk Pertanian Indonesia Meningkat Drastis

Jakarta, Gatra.com - Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian (Kementan), Ketut Kariyasa, mengatakan, nilai ekspor produk pertanian Indonesia ke berbagai negara meningkat signifikan selama 4,5 tahun terakhir.

Kariyasa di Jakarta, Rabu (31/7), menyampaikan, sesuai data ekspor tahun 2013, ekspor produk pertanian Indonesia hanya sekitar 33,5 juta ton. Tiga tahun kemudian jumlahnya melonjak menjadi 36,1 juta ton dan 40,4 juta ton.

Selanjutnya, lanjut Kariyasa, pada tahun 2017 dan 2018, angkanya meningkat lagi menjadi 41,3 juta ton dan 42,5 juta ton. Peningkatan ini tak lepas dari berbagai program dan kebijakan terobosan yang tepat dalam mengimplementasi semua instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: PEKIT: Cina Pasar Potensial Produk Pangan dan Pertanian

"Kita patut berbangga karena di tengah lesunya ekspor Indonesia, perjalanan ekspor kita menunjukkan kinerja yang sangat bagus," katanya.

Menurut Kariyasa, jika dibandingkan tahun 2013, jumlah ekspor produk pertanian tahun 2018 mencapai kerang lebih 9 juta ton atau 26,9%. Pada periode tersebut, total volume ekspor mencapai 195,7 juta ton, ditambah akumulasi tambahan volume ekspor sekitar 28,3 juta ton.

"Akumulasi tambahan ini sekitar 84,5% dari jumlah ekspor produk pertanian tahun 2013 yang sebesar 33,5 juta ton," ungkapnya.

Sementara itu, nilai ekspor produk pertanian Indonesia pada tahun 2013 mencapai sebesar Rp320,9 triliun. Angka tersebut jika mengacu pada tahun 2014 dan 2016 jumlahnya terus meningkat menjadi Rp368,4 triliun dan Rp375,5 triliun. Nilai positif ini berlanjut pada tahun 2017 dan 2018, angkanya masing-masing Rp 442,3 triliun dan Rp415,9 triliun.

Baca juga: Kementan Segera Teken Perjanjian Ekspor Buah ke Argentina

"Jadi selama 2014-2018, total nilai ekspor produk pertanian kita mencapai Rp1.957,5 tirliun, dengan akumulasi tambahan mencapai Rp352,58 triliun. Akumulasi tersebut angkanya juga sangat bagus, yakni mencapai 109,8% dari nilai ekspor tahun 2013 yang hanya sebesar Rp 320,9 triliun," ujarnya.

Adapun pada komposisi ekspor produk pertanian Indonesia saat ini masih didominasi oleh komoditas perkebunan, yang mencapai 91,4% dari total nilai ekspor produk pertanin Indonesia. Dengan demikian, kinerja ekspor produk pertanian Indonesia sangat ditentukan oleh kinerja produksi perkebunan saat ini.

"Makanya kita sedang meningkatkan peran penting dan strategis sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi nasional dengan menyiapkan program terobosan seperti BUN500 yang telah di-launching oleh Bapak Mentan," katanya.

BUN500 merupakan program penyediaan 500 juta batang benih unggul perkebunan untuk petani di seluruh Indonesia. Bantuan ini diharapkan mampu mengembalikan kejayaan rempah dan perkebunan Indonesia yang dulu pernah dicapai.

Baca juga: Kementan Terus Tingkatkan Pasar Ekspor Produk Pertanian

"Kita berharap melalui program ini terjadi peningkatan produktivitas perkebunan 2-3 kali dari yang sekarang. Program ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani, perbaikan neraca perdagangan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.

Kariyasa menambahkan, kebijakan dan program lainya adalah memacu ekspor produk pertanian dengan mempermudah proses eskpor, perbaikan sistem layanan karantina, membangun kawasan pertanian berbasis keunggulan komparatif dan budaya, peningkatan efisiensi biaya produksi, dan daya saing melalui modernisasi pertanian.

"Terakhir kami juga tetus melakukan diplomasi untuk memperluas jenis komoditas dan tujuan pasar ekspor ke negara-negara baru di belahan dunia," ujarnya.