Samosir, Gatra.com – Kunjungan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo di Kawasan Danau Toba (KDT) tepatnya di Pulau Samosir diisi dengan agenda mengunjungi sejumlah perkampungan batak.
Perkampungan batak yang di kunjungi meliputi Kampung Ulos Huta Raja, Desa Lumban Suhi-suhi Toruan, Kecamatan Pangururan, perkampungan ini dikunjungi pada Selasa (30/7). Kemudian Kampung Huta Siallagan, di Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo pada Rabu (31/7).
Baca Juga: Jokowi Berikan Sinyal Menutup Perusahaan Perusak Lingkungan
Kunjungan Jokowi di perkampungan tersebut guna melihat destinasi wisata budaya yang di miliki Samosir. Jokowi mengatakan bahwa perkampungan tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu langsung memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk menata Kampung Ulos agar menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang menarik.
Baca Juga: Jokowi Ancam Investor Yang Tidak Membangun Diganti
Jokowi meminta agar PUPR membuat perkampungan tersebut lebih menarik lagi. Memeindahkan bangunan – bangunan yang tidak sesuai dengan keberadaan kampung ulos.
Sementara di Kampung Huta Siallagan, Jokowi disambut sejumlah warga dan raja adat. Jokowi juga mendapat penjelasan mengenai Kampung Adat Persidangan Huta Siallagan oleh Gading Jhansen Siallagan. Jhansen menjelaskan, Raja Siallagan terdahulu telah menjalankan sistem peradilan di lokasi tersebut.
Baca Juga: Jokowi Seberangi Danau Toba Dengan Ihan Batak
Jokowi juga disuguhi atraksi peragaan hukum pancung yang berlaku di Kampung batak tersebut. Hukum pancung merupakan hukuman maksimal bagi pelaku kejahatan. Selain hukum pancung, ada juga hukum pasung.
Setelah melihat atraksi tersebut, Jokowi juga berkeliling di perkampungan Huta Siallagan. Melihat bebatuan yang menjadi tempat persidangan. Serta melihat pusat penjualan souvenir di Kampung Huta Siallagan.
Reporter: Baringin Lumban Gaol