Jakarta, Gatra.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan pihaknya saat ini tengah dalam tahap proses negosiasi dengan Hyundai Motors Company, yang diharapkan tercapai pada November mendatang.
"Dengan Hyundai kita masih negosiasi sengit mengenai insentif, secara informal pasang deadline untuk menyelesaikan negosiasi, ini sebelum ASEAN Republic of Korea Commemorative Summit di Bussan bulan November ini," kata Kepala BKPM, Thomas Lembong di kantornya, Jakarta, Selasa (30/7).
Sebelumnya, pihak Hyundai pun telah melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo pada pekan lalu terkait hal tersebut. Namun, pembicaraan itu hanya sebatas pertemuan yang belum menghasilkan kesepakatan.
Perusahaan asal Korea Selatan masih kurang setuju mengenai insentif yang diberikan pemerintah Indonesia apabila pihak Hyundai jadi membangun pabrik. Pasalnya, saat ini industri otomotif global sedang menghadapi guncangan yang luar biasa.
"Nissan PHK karyawan lebih dari 12.000 di di seluruh dunia, kemudian sebulan sebelumnya Ford juga PHK karyawan di Eropa, dan tahun lalu dalam sejarah Tiongkok, volume penjualan mobil menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Jadi secara siklus ekonomi, ini (industri otomotif) lagi dalam proses downterm, mengalami dekselerasi," tambahnya.
Meski Lembong akan terus berusaha untuk mengajak Hyundai berinvestasi di Indonesia. Pihaknya memilih akan kembali bernegosiasi terkait intensif seperti apa yang diinginkan Hyundai.
"Jadi untuk menggoal-kan investasi Hyundai dan KIA di Indonesia, membutuhkan insentif yang cukup nendang. Kita harus bekerja cukup keras untuk Hyundai dan KIA dapat membangun pabrik di Indonesia," katanya.