Home Ekonomi TPSA Banyuurip Kelola Kompos dan Gas Metan dari Sampah

TPSA Banyuurip Kelola Kompos dan Gas Metan dari Sampah

Magelang, Gatra.com – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tempat Pengelolaan Sampah Akhir Banyuurip mengelola gas metan untuk kebutuhan rumah tangga. Menghapus kesan area pengolahan sampah akhir yang kumuh dan jorok.

Setiap hari TPSA Banyuurip menerima 85 ton sampah dari wilayah Kota Magelang. Sekitar 50 truk pengangkut sampah beroperasi mengangkut limbah campur dari rumah tangga.

Kepala Sub Bagian TU TPSA Banyuurip, Primada Trilaksana mengatakan pengolahan sampah menggunakan metode control landfill. Sampah akan ditimbun tanah secara berkala jika sudah mencapai volume tertentu.

Sampah yang ditimbun menghasilkan air lindi (leacheate) atau cairan sampah. Cairan ini ditampung dalam kolam digester biogas yang menghasilkan metan.

Gas metan kemudian diolah menjadi bahan bakar tungku rumah tangga. “Gas metan itu kami olah untuk kemudian disalurkan ke 50 rumah di sekitar TPSA,” kata Primada, Selasa (30/7).

Penyaluran gas metan ke rumah tangga diatur jadwalnya karena produksinya belum stabil. Panen gas metan berlimpah jika suhu udara di sekitar timbunan sampah lembab.

Pada musim kemarau seperti saat ini jumlah gas metan yang dihasilkan sedikit. Pengelola TPSA Banyuurip sedang memperbaiki jalur pipa penyaluran ke rumah warga.

Selain gas metan, TPSA Banyuurip juga mengolah sampah organik menjadi kompos. Sampah organik paling banyak didapat dari rabasan pohon naungan jalan di sekitar kota Magelang.

Proses fermentasi kompos membutuhkan waktu 2 bulan. Dari pengolahan sampah rabasan pohon sebanyak 10 truk kapasitas 7 ton, biasanya didapatkan 280 kuintal kompos.

“Pupuk kompos ini tidak kami jual. Biasanya diambil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Magelang untuk taman-taman atau tanaman pinggir jalan. Warga juga boleh mengambil secara cuma-cuma.”

Menurut Primada, konsep pengelolaan tempat pembuangan sampah akhir harus diubah. TPSA idealnya dapat memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar dan menghapus kesan kumuh.

“Selain menyediakan tempat bermain dan sarana olah raga untuk warga, kami sedang menyiapkan lahan baru untuk ruang terbuka hijau. TPSA harus ada manfaatnya untuk masyarakat sekitar,” ujarnya.

TPSA Bayuurip berada di Dusun Plumbon, Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Fasilitas pengelolaan sampah ini mulai beroperasi  pada 1993 di atas lahan seluas 6,8 hektare.

Kapasitas operasi TPSA Banyuurip mencapai 1,8 juta meter kubik dengan kolam pengolahan cairan sampah (leacheate) seluas 5 ribu kubik.

 

503