Home Gaya Hidup Melongok Kelelawar yang Eksotis di Semenanjung Ujung Pasir

Melongok Kelelawar yang Eksotis di Semenanjung Ujung Pasir

Kerinci, Gatra.com - Suara riuh kelelawar langsung terdengar ketika mendekati kawasan Semenanjung Desa Ujung Pasir, Kecamatan Danau Kerinci. Ribuan kelelawar bergelantungan di pohon cangkring (Cangkat). Seakan tak peduli dengan tiupan angin dan deburan ombak dari Danau Kerinci, yang hanya beberapa meter dari tempat mereka bersarang.

Beberapa tahun silam, lokasi ini dikenal warga setempat sebagai lokasi yang angker. Tidak banyak warga yang berani bermain di kawasan ini.

Namun dalam beberapa pekan ini, Cangkat mendadak viral sehingga banyak didatangi oleh wisatawan.

Tidak hanya wisatawan lokal, namun lokasi yang mulai dikelola sebagai Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), juga dilirik oleh wisatawan mancanegara.

Keberadaan kelelawar sejak puluhan tahun itu, rupanya menjadi daya tarik tersendiri bagi warga sehingga datang berkunjung.

Di samping itu, pohon-pohon cangkat yang sudah berusia puluhan tahun, terlihat eksotis sehingga menjadi spot swafoto bagi pemburu foto unik. Akar pohon yang menjalar, terlihat indah dan unik.

Bagi para pemancing, tempat ini tertu menjadi primadona. Selain berada di pinggiran Danau Kerinci, di sekitar pohon cangkat juga terdapat berbagai jenis ikan.

“Dulu tempat ini dikenal warga ada penghuni gaibnya. Tapi sekarang, malah diburu wisatawan,” kata Dede, warga Ujung Pasir.

Lokasi sarang “Drakula” ini hanya 20 menit dari Kota Sungaipenuh. Di samping masih alami, pengunjung juga tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah besar.

Tidak ada retribusi masuk yang dipungut oleh warga setempat. Para pemuda yang mengelola Bumdes, hanya meminta retribusi parkir sebesar Rp5 ribu.

Juniadi, pengelola wisata kelelawar mengaku sudah cukup banyak yang berkujung walaupun secara resmi belum dibuka.

"Sudah ramai datang, kami cuma minta untuk parkir saja Rp5 ribu karena demi keamanan dan kenyamanan kendaraan pengunjung," ucapnya.

Dia mengatakan saat sedang melengkapi fasilitas, seperti tempat swafoto, rumah pohon dan tempat berfoto dengan background kelelawar.

"Setiap harinya sekitar 100 pengunjung. Kalau dijumlahkan sejak mulai dibuka sampai saat ini sudah lebih 1000 pengunjung yang datang," katanya.

Dia menjelaskan pada tahun ini akan dibangunan fasilitas untuk pengunjung, dengan dianggarkan melalui Dana Desa dari Desa Koto Tuo Ujung Pasir dan Ujung Pasir.

667