Semarang, Gatra.com - Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B yang berada di Kota Jepara Jawa Tengah berpotensi meraih penghargaan proper emas.
Penilaian itu disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Karliyansah seusai membuka Tanjung Jati B (TJB) Infinite 2019 yang berlangsung di ruang Rama Shinta Hotel Patrajasa Semarang, Selasa (30/7).
Menurut Karliyansah, PLTU Tanjung Jati B adalah pembangkit yang green, semuanya dengan emisi rendah sehingga potensi untuk meraih penghargaan Proper Emas pada tahun ini sangat besar karena sejalan dengan upaya perusahaan dalam pengelolaan lingkungan dan kontribusi terhadap masyarakat.
“Dengan hubungan masyarakat yang bagus, tentunya kami berharap kepada Tanjung Jati ke depanya bisa menjadi referernsi bagi proyek pembangkit listrik ramah lingkunganya lainya,” kata Karliyansah kepada awak media.
Piala Proper adalah bentuk penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terhadap perusahaan yang telah menerapkan pengelolaan lingkungan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Perusahaan itu juga mampu mengelola corporate social responsibilities (CSR) dengan baik.
Ada lima kriteria dalam penilaian peringkat kinerja perusahaan (proper), yaitu hitam, merah, biru, hijau, dan emas. PLTU Tanjung Jati B telah meraih Proper Hijau 6 tahun berturut-turut, yaitu pada 2013 - 2018.
Karliansyah mengatakan, di Indonesia sebenarnya baru ada dua pembangkit listrik yang meraih penghargaan Proper Emas, yakni PLTU Paiton di Probolinggo, Jawa Timur, dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) Pesanggaran di Denpasar, Bali.
Dengan demikian, PLTU Tanjung Jati B berpotensi menjadi pembangkit ketiga yang meraih Proper Emas, dari sekitar 60-an pembangkit listrik di Indonesia.
“Ga usah jauh-jaun belajar ke luar negeri, belajar saja dari Tanjung jati. Itu sudah cukup” kata Karliyansah.
Sementara itu, General Manager PLN Pembangkitan Tanjung Jati B, Komang Paramita, mengharapkan agar Tanjung jati pada tahun ini bisa meraih Proper Emas. “Selama 6 tahun, kami meraih Proper Hijau, satu tingkat di bawah puncak. Harapannya tahun ini bisa mendapat Proper Emas,” kata Komang.
Komang mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan oleh PLTU Tanjung Jati adalah dengan mengelola limbah yang dihasilkan oleh perusahaan. “Kami mengelola limbah B3 berupa fly ash dan bottom ash menjadi produk beton seperti paving, batako, dan beton pracetak.”
Produk tersebut nantinya juga dijual secara komersial, sehingga selain menjaga lingkungan, proyek tersebut dapat memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.