Cilacap, Gatra.com – Gempa bumi di perbatasan Jawa Barat, Jumat dan Sabtu pekan lalu berimbas pada retaknya sejumlah bangunan. Salah satunya di Desa Dayeuhluhur, Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap, Jawa Tengah.
Hari ini, Selasa (30/7) salah satu rumah yang retak akibat gempa itu roboh saat diperbaiki. Rumah tersebut milik keluarga Jeje (61 th), warga Dusun Picungdatar RT 04/9, Dayeuhluhur.
“Kejadiannya sekitar pukul 09.00 WIB,” katanya, Selasa sore (30/7).
Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majenang, Muhadi mengatakan, peristiwa itu juga menyebabkan dua orang luka-luka. Satu orang luka ringan, lainnya luka berat.
“Bapak Jeje, pemilik rumah, mengalami lecet. Yadi, anaknya, mengalami patah tulang rusuk dan lecet,” kata Muhadi.
Kronologi kejadian berawal dari Sabtu lalu, ketika Majenang, Dayeuhluhur, Wanaraja hingga Cipari Kabupaten Cilacap digoncang gempa berkekuatan Magnitudo 3,2 pada Sabtu. Sebelumnya, gempa magnitudo 2,7 juga menggoncang wilayah yang sama pada Jumat.
Muhadi mengemukakan, gempa bumi yang terjadi di perbatasan Jawa Barat, tepatnya di sekitar Langgen, dan cukup dekat dari wilayah Dayeuhluhur. Sifat gempa dangkal, dengan kedalaman sekitar 13 kilometer.
“Dampak gempa tersebut rumah semi permanen mengalami retak-retak di bagian samping dan belakang Goncangan gempa itu menyebabkan rumah Jeje retak-retak,” katanya.
Pada Selasa ini, rencananya rumah itu akan diperbaiki. Tetapi nahas, saat pekerjaan dimulai, salah satu ruangan rumah berukuran 4x5 meter justru ambruk.
“Kedua korban luka langsung dilarikan ke Puskesmas Dayeuhluhur untuk mendapat perawatan,” ujarnya.
Setelah mendapat laporan, BPBD mengirimkan petugas untuk mendata kerusakan dan memverifikasi data-data lainnya. Kemudian, warga beserta petugas BPBD dan relawan mulai membersihkan puing rumah.
Rencananya, BPBD besok akan mengirimkan bahan bangunan rumah (BBR) dan logistik untuk keperluan kerja bakti.