Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku realisasi investasi semester pertama positif. Pada semester I 2019, investasi tumbuh 9,4 persen menjadi Rp395,6 triliun atau menguat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 7,4 persen.
"Pokoknya 7,4 persen bagus dan positif. Artinya gini, kemarin saya baca ada koran bilang 16 paket gagal menghilangkan deindustrialisasi. Ya pelan- pelan ada tahapan-tahapannya," katanya kepada wartawan di Kantor BPPT, Selasa (30/7).
Ke depan, menurut Darmin, selain membangun infrastruktur, Pemerintah juga akan fokus membangun industri yang berorientasi ekspor. Di samping juga memperkuat vokasi. Tujuannya, mengimbangi neraca transaksi berjalan yang sering kali tekor.
"Artinya investasinya ke depan perlu lebih cepat. Supaya, ekspornya membaiknya, investasinya meningkat. Pelan-pelan kita bisa mengimbangi neraca perdagangan jangan negatif terus," ia menjelaskan.
Lebih lanjut, Darmin mengungkap, Foreign Direct Investment atau investasi lainnya pasti akan mempengarungi pertumbuhan PDB.
"Tetapi, bukan investasi yang didaftarkan. Melainkan investasi yang direalisasikan. Siapa yang ngitung BPS. Yang didaftarkan berapa yang direalisasikan berapa. Jadi tidak semua asal didaftar PDB naik," jelasnya.
Oleh sebab itu, Darmin memprediksi kontribusi Investasi pada akhir tahun akan tumbuh 13,2 dibanding tahun sebelumnya (Yoy). Meski begitu, pengaruhnya terhadap perubahan PDB tergantung realisasinya.
"Apa PDB berubah. Tapi belum tentu satu banding satu (misal 5 persen menjadi 6 persen). Karena yang dihitung dalam perubahan PDB adalah realisasi investasi," ungkapnya.