Jakarta, Gatra.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, tren starup di Indonesia tengah meningkat.
Sejak 2015 hingga 2019, jumlah startup tercatat mencapai 1300. Jika dibandingkan dengan Iran yang menyentuh angka 1000 starup untuk tahun ini, maka Indonesia jauh lebih unggul.
"Publikasi kita meningkat loh, jadi inovasi kita juga meningkat. Karena publikasi itu bahan baku untuk inovasi. Coba kita lihat dari inovasi startup, di Indonesia sejak 5 tahun belakangan kita itu jumlah sudah sampai hingga angka 1300," Kata Nasir saat ditemui di Gedung BPPT, Selasa (30/7).
Baca Juga: Menristekdikti Yakini Dosen Asing Bisa Tingkatkan Kualitas
Nasir tak khawatir soal regulasi Indonesa yang awalnya belum mendukung perkembangan starup. Hadirnya Undang-Undang Sisnas IPTEK yang baru saja disetujui DPR diyakini Nasir menjadi jembatan awal dalam menghasilkan inovasi baru.
"Maka riset ini sudah ada UU Sisnas IPTEK yang tadinya tidak ada itu. Diharapkan ini akan menghasilkan invensi dan inovasi yang selama ini tidak diperhatikan. Bisa itu didorong, mudah-mudahan kedepan UU Sisnas IPTEK bisa menghasilkan invensi dan inovasi lebih banyak," jelas Nasir.
Ke depan, Nasir mengharapkan banyak anak muda kreatif yang menghasilkan inovasi bagi perkembangan starup. Dia juga memastikan akan terus mendorong penerbitan artikel sains dan teknik yang dinilai masih belum baik.