Asuncion, Gatra.com- Di tengah skandal yang berkembang terkait kerja sama bisnis energi dengan Brasil, Menteri Luar Negeri (Menlu) Paraguay, Luis Castiglioni dan tiga pejabat lainnya mengundurkan diri.
Pengunduran diri pejabat negara tersebut jadi pukulan berat bagi Presiden Paraguay, Mario Abdo yang punya hubungan dekat dengan Brasil.
Menurut kantor berita Reuters hari ini, Selasa (30/7), Paraguay dan Brasil telah menandatangani kesepakatan energi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) raksasa Itaipu, di bulan Mei namun baru diumumkan ke publik pekan lalu.
Baca Juga: Pesawat Militer Jatuh di Pakistan, 17 Orang Tewas
Para pejabat dan anggota parlemen berpendapat, kesepakatan itu dapat membahayakan Paraguay dan merugikan negara sekitar US$200 juta.
"Presiden baru saja menerima pengunduran diri ini, dan selama sepekan ini presiden akan berkomunikasi dengan sejumlah pihak untuk mencari pengganti mereka," kata penasihat presiden Hernan Huttemann kepada wartawan.
Beberapa jam sebelum mengumumkan pengunduran dirinya, Menteri Luar Negeri Paraguay, Luis Castiglioni meminta Brasil untuk menangguhkan perjanjian tersebut. Dia juga meminta Brasil menetapkan jadwal untuk pembelian energi dari pembangkit listrik tenaga air hingga 2022.
Selain Menlu Luis Castiglioni, tiga orang lainnya yang mengundurkan diri adalah Alcides Jimenez, yang telah mengambil alih sebagai kepala perusahaan listrik negara ANDE beberapa hari yang lalu, Duta Besar Paraguay untuk Brasil Hugo Saguier, dan Direktur Itaipu Paraguay Jose Alderete.
Kepala ANDE sebelumnya, Pedro Ferreira mengundurkan diri pekan lalu pasca menolak menandatangani dokumen untuk kesepakatan perjanjian dengan Brasil.
Dia mengatakan, perjanjian tersebut akan merugikan negara sebesar US$200 juta. Anggota parlemen oposisi mengatakan, kerja sama energi tersebut bertentangan dengan kedaulatan negara.
Pada Senin (29/7), Kongres menuntut penjelasan dari pemertintah Paraguay. Sementara, para pejabat ANDE berdemonstrasi di depan gedung legislatif.