Home Kesehatan IPAL Bantuan dari Dinas LH Mengganggu Masyarakat

IPAL Bantuan dari Dinas LH Mengganggu Masyarakat

Semarang, Gatra.com - Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Desa Puntan, Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang menggagu warga sekitar. Sebab, air yang keluar dari IPAL tersebut berwarna hitam pekat, dan mengeluarkan bau yang menyengat. 
 
Salah satu warga yang terdampak, Trisno mengatakan, IPAL bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, justru menganggu warga. Selain itu, air di sepanjang sungai yang dialiri limbah buangan IPAL ikut tercemar.
 
"Itu IPAL dibuat tahun 2014. Baru tiga bulan, baunya sudah menyengat sampai dalam rumah. Kadang sampai bikin sesak napas," katanya saat ditemui di Semarang, Selasa (30/7).
 
Ia mengaku sudah mengajukan protes ke pengurus IPAL tersebut. Namun, hingga sekarang belum ada solusi atau perbaikan. 
 
"Kalau pas komplain, kelihatannya terus dikasih obat biar enggak bau. Tapi beberapa hari kemudian, ya bau lagi. Sampai bosan komplain," tuturnya.
 
Lebih lanjut, pihaknya mengkhawatirkan akan adanya masalah kesehatan yang menyerang warga sekitar. "Lingkungan kan jadi tidak sehat. IPAL itu kan fungsinya mengolah limbah menjadi ramah lingkungan. Kalau seperti ini, kan malah jadi masalah," ujarnya. 
 
Perlu diketahui IPAL tersebut hanya digunakan sebagian warga RT 2 dan RT 6 RW 1 desa setempat. Sementara warga terdampak, merupakan RT 1 yang tidak menggunakan IPAL komunal tersebut. 
 
Lokasi IPAL berada di perbatasan RT 6 dan RT 1. Air limbah sisa IPAL, dialirkan ke sungai yang dekat permukiman warga. 
 
Sementara itu, pengelola IPAL sekaligus Ketua RT 2, Haryono mengemukakan bau tak sedap yang timbul merupakan kesalahan warga yang memakai. Sebab, IPAL tersebut tidak hanya menampung buangan dari kloset saja, tapi seluruh limbah rumah tangga. 
 
"Dulu sempat mampet. Pas saya bersihkan, ada sikat, pembalut, sampai kaos juga ada. Yang parah, minyak dari bekas cuci piring, mengeras menjadi semacam lemak. Dan itu menyumbat aliran," tuturnya.
 
Ketika dimintai konfirmasi, Kepala DLH Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono mengatakan akan mengecek ke lapangan. Sebab, IPAL bantuan dari dinas, sebenarnya untuk membantu pengolahan limbah, bukan justru menggagu masyarakat. 
 
"Nanti kami akan turunkan tim, untuk cek  ke lapangan," kata Sapto.  
 
705