Palembang, Gatra.com – Upaya proteksi atas produk kepala sawit di Asia termasuk Indonesia dinilai belum berpengaruh signifikan atas perdagangan komoditas tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Sumsel, Yustianus mengatakan adanya upaya proteksi terhadap sawit Asia, termasuk Indonesia belum berpengaruh signifikan atas produksi sawit di Sumsel. Terdapat empat komoditi penyumbang pendapatan bagi Sumsel, yakni Karet, Batubara, CPO dan kopi.
"Empat komoditi ini masih mendominasi sebagai penyumbang APBD di Sumsel dalam sektor perdagangan. Keempatnya, memiliki peranan besar bagi kontribusi bagi daerah, tapi saya tidak mengetahui rinciannya besarannya atas kontribusi pendapatan tersebut,” ungkapnya, Senin (29/7)
Dikatakannya, terkait kampaye hitam yang dilancarkan dari negara luar, belum berpengaruh pada sisi perdagangan di Sumsel. Harga jual sawit masih lumayan dan belum adanya pembatasan impor, "Sebenarnya masalah pengaruh atau tidak, yang penting ekspor tidak batasi dan harga tidak turun. Kalau dibatasi atau harga turun tentu memberikan efek," ungkapnya.
Baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/432983/Economy/diproteksi-ue-bpdpks-akan-kembangkan-demand-cpo-domestik
Pihak Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Dono Boestami menuding Uni Eropa (UE) melakukan tindakan proteks terhadap produk kelapa sawit Indonesia melalui usulan bea masuk biodiesel asal Indonesia.
Reporter: Karerek